Pencarian

Apakah Bayi Sakit Harus Terus Disusui? Ini Penjelasan Lengkapnya

post-title

(Berasal dari konten Instagram buatan Ns. Salsabila Izzaturrohmah, S.Kep., terbit pada 27 Juni 2023)


Menyusui adalah salah satu aspek penting dalam merawat bayi yang sakit. Namun, terkadang bayi mengalami kesulitan dalam menyusu karena berbagai alasan. Untuk membantu ibu dan bayi melewati masa ini, mari kita bahas beberapa informasi penting seputar menyusui bayi yang sakit.

A. Kesulitan saat Menyusui Bayi Sakit

Ada beberapa situasi yang dapat membuat bayi kesulitan saat menyusu :

1. Infeksi Saluran Pernapasan dan Sariawan

Infeksi seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) atau sariawan yang disebabkan oleh infeksi jamur dapat mempersulit bayi saat menyusu. Gejala seperti rasa sakit atau ketidaknyamanan di mulut dan tenggorokan bisa membuat bayi menolak atau kurang berminat untuk menyusu.

2. Kehilangan Nafsu Makan

Ketika bayi sakit, mereka mungkin kehilangan nafsu makan atau menolak menyusu. Hal ini bisa mengakibatkan bayi tidak mendapatkan cukup nutrisi yang mereka butuhkan.

3. Bayi yang Tidak Bisa Makan Melalui Mulut

Dalam situasi tertentu, seperti saat bayi sakit parah atau setelah operasi, bayi mungkin tidak mampu makan melalui mulut.

B. Informasi yang Keliru tentang Menyusui Bayi Sakit

Ada banyak informasi keliru yang sering membuat ibu berhenti menyusui saat bayi sakit. Beberapa di antaranya adalah :

1. Mitos tentang ASI Menyebabkan Penyakit

Beberapa ibu mungkin mendengar informasi yang salah bahwa ASI bisa menyebabkan penyakit pada bayi. Sebenarnya, ASI tidak membuat bayi sakit, meskipun kadang-kadang zat tertentu dalam makanan ibu mungkin membuat bayi merasa tidak nyaman.

2. Saran untuk Berhenti Menyusui

Terkadang, petugas kesehatan atau orang lain mungkin menyarankan ibu untuk berhenti menyusui ketika bayi sakit, terutama jika bayi mengalami diare. Padahal, diare pada bayi biasanya tidak disebabkan oleh ASI. Faktor kebersihan lingkungan dan kebiasaan mencuci tangan sebelum menyentuh bayi lebih berperan.

C. Keuntungan Menyusui Bayi yang Sakit

Meskipun bayi sakit, menyusui tetap memiliki banyak keuntungan :

1. Produksi ASI Tetap Terjaga

Prinsip "ASI supply on demand" tetap berlaku, bahkan saat bayi sakit. Dengan menyusui lebih sering, produksi ASI akan terjaga, sehingga bayi akan tetap mendapatkan asupan nutrisi yang baik.

2. Bayi Akan Tetap Menyusu Setelah Sembuh

Jika ibu tetap memberikan ASI kepada bayi saat sakit, bayi kemungkinan akan terus menyusu setelah sembuh. Jika ibu berhenti menyusui, bayi mungkin menolak untuk menyusu kembali ketika sudah sembuh.

3. Asupan Gizi yang Cukup

Dengan menyusui, bayi tetap mendapatkan gizi yang cukup selama sakit, sehingga berat badan bayi tidak semakin menurun.

4. Penyembuhan Lebih Cepat

ASI mengandung antibodi dan nutrisi penting yang membantu bayi sembuh lebih cepat.

D. Bagaimana Membantu Proses Menyusui Apabila Bayi Sakit?

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu proses menyusui bayi yang sakit :

1. Jika bayi dirawat di rumah sakit, pastikan ibu bersama bayi dan tetap menyusui bayi saat diperlukan.

2. Jika bayi masih dapat menyusu dengan baik, disarankan untuk menyusui lebih sering untuk memastikan bayi mendapatkan cukup nutrisi.

3. Jika bayi kurang mau menyusu, cobalah untuk menyusui lebih sering meskipun dalam jumlah yang lebih kecil.

4. Jika bayi enggan menyusu, ibu bisa memerah ASI dan memberikannya melalui cangkir.

5. Jika bayi tidak bisa makan melalui mulut, pemerasan ASI dan memberikannya melalui selang/NGT bisa menjadi pilihan.

6. Pastikan ibu memerah ASI setiap 3 jam agar produksi ASI tetap terjaga.

7. Setelah bayi sembuh, mulailah menyusui lebih sering untuk meningkatkan produksi ASI.

Berapa Jumlah Susu untuk Bayi yang Tidak Dapat Menyusu?

Jumlah susu yang diberikan kepada bayi yang tidak dapat menyusu melalui mulut adalah sebagai berikut :

- Bayi dengan berat 2,5 kg atau lebih membutuhkan sekitar 150 ml susu per kilogram berat badan per hari. Pemberian ini dibagi dalam 8 kali pemberian, dengan interval 3 jam.

- Bayi dengan berat kurang dari 2,5 kg memerlukan perawatan khusus. Jumlah susu awalnya sekitar 60 ml per kilogram berat badan, dan jumlahnya ditingkatkan seiring pertumbuhan bayi. Pemberian dilakukan sebanyak 8-12 kali dalam sehari.

E. Catatan Penting

Selalu periksa asupan bayi dan kenaikan berat badan harian. Jumlah pemberian minum dapat berbeda untuk setiap individu, jadi konsultasikan dengan dokter anak untuk panduan yang lebih spesifik.

Saat bayi sakit, dukungan dan perawatan ibu sangat penting. Dengan menyusui bayi dengan benar dan mengikuti petunjuk yang sesuai, bayi memiliki peluang yang lebih baik untuk pulih dengan cepat.

Twitter