Sebagai perawat, kamu harus tahu segala pantangan dan kondisi medis yang membuat pasien tidak bisa mengonsumsi sebuah obat. Nah, MinHer membantu kamu mengetahui beberapa hal penting yang harus diingat lewat infografis pendek ini.
Catatan penting lainnya, pengaruh makanan terhadap kinerja obat-obatan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi. Tapi, secara umum, makanan dapat memengaruhi penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh. Berikut adalah beberapa pengaruh makanan terhadap kinerja obat-obatan :
1. Penyerapan: Makanan dapat memengaruhi penyerapan obat dalam tubuh. Beberapa makanan dapat memperlambat penyerapan obat, sementara yang lain dapat mempercepatnya. Contohnya, makanan berlemak tinggi dapat memperlambat penyerapan beberapa obat, sedangkan makanan berserat tinggi dapat mempercepat penyerapan beberapa obat.
2. Distribusi: Setelah diserap, obat harus didistribusikan ke seluruh tubuh untuk bekerja. Makanan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap distribusi obat.
3. Metabolisme: Makanan dapat memengaruhi metabolisme obat dalam tubuh. Beberapa makanan dapat mempercepat metabolisme obat, sehingga obat akan keluar dari tubuh lebih cepat. Sebaliknya, beberapa makanan dapat memperlambat metabolisme obat, sehingga obat akan bertahan lebih lama dalam tubuh.
4. Ekskresi: Setelah obat tidak dibutuhkan lagi, obat harus diekskresikan dari tubuh. Makanan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap ekskresi obat.
Selain itu, beberapa jenis makanan juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, yang dapat memengaruhi kinerja obat dalam tubuh. Misalnya, beberapa makanan dapat menghambat atau mempercepat kerja enzim yang terlibat dalam metabolisme obat tertentu, sehingga mengubah waktu paruh obat atau tingkat konsentrasi obat dalam darah.
Oleh karena itu, sangat penting bagi perawat untuk selalu mengingatkan pasien yang sedang mengonsumsi obat agar memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan mengikuti petunjuk penggunaan obat yang tepat dari dokter atau apoteker.