Pencarian

Hindari 5 Kesalahan Ini saat Memeriksa Tanda-Tanda Vital Pasien

post-title

Pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) adalah suatu prosedur mendasar bagi tim tenaga Kesehatan maupun layanan kesehatan. TTV sangat penting dalam setiap aspek dan pengaturan pengobatan. Entah itu rawat inap seperti di IGD, ICU, lantai medis/bedah, atau pediatri.

Tujuannya untuk mendeteksi adanya suatu kelainan, gangguan, perubahan fungsi organ tubuh dan masalah medis lainnya agar dapat menjadi suatu diagnosa, serta memudahkan perencanaan terapi medis yang tepat untuk pasien.

Ada empat komponen TTV utama yang harus rutin diperiksa oleh tim tenaga kesehatan (termasuk perawat), yakni tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan dan suhu tubuh.

Pemeriksaan TTV dilakukan saat pasien datang ke fasilitas Kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis, di rumah, di lokasi darurat medis atau di tempat lain. Jika pasien dicurigai sedang menderita kondisi medis yang serius, maka pemantauan TTV akan terus diulang dan dilakukan evaluasi secara rutin hingga hasilnya kembali normal.

Pemeriksaan TTV sendiri biasa dilakukan oleh tenaga kesehatan. Tapi, perawat jadi pihak yang diwajibkan menginterpretasi hasilnya dan membuat intervensi pasien yang sesuai.

Karena sangat penting, kekeliruan harus dihindari. Nah, agar terhindar, berikut ini lima kesalahan pemeriksaan TTV yang harus diketahui.

1. Ukuran dan Lokasi Manset Salah

Tekanan darah adalah vital utama yang harus diperoleh. Selain itu, tekanan darah tinggi dan rendah adalah indikasi penyakit yang mendasarinya. Biasanya manset tensimeter diletakkan di lengan pasien. Tapi apa harus selalu seperti itu?

Ternyata tidak. Yang benar adalah bagian manset yang mengembang dengan udara harus menutup 80% dari lingkar lengan seseorang.

Lebih tepatnya, letakkan di atas arteri brakialisnya, terletak pada bagian medial fossa antecubital. Tempatkan manset 2-3 cm di atas lipatan.

Selain itu, ukuran manset yang digunakan akan memengaruhi pengukuran tekanan darah. Jika terlalu ketat, tekanan darah akan meningkat karena sesak. Jika terlalu longgar, malah jadi lebih rendah.

2. Posisi Pasien yang Keliru

Ini memang sering disepelekan saat tekanan darahnya akan diperiksa. Jika jalani pemeriksaan di situasi kantor (seperti ruang pemeriksaan di klinik), pasien harus duduk dengan kaki tidak disilangkan selama 5 menit. Biasanya ini tak banyak masalah.

Namun, kesalahan posisi kerap terjadi saat di rumah sakit. Jika pasien berada di tempat tidur, sedang tirah baring atau mungkin tidur, posisinya harus diubah menjadi semi atau high fowler selama minimal 5 menit. Tapi telentang juga bisa, kok.

Eit, ada catatan penting, manset tensimeter berada sejajar dengan jantung (lebih khusus atrium kanan) saat pembacaan dilakukan. Posisinya juga sangat krusial. Jika lengan di atas jantung, hasil pembacaannya terlalu rendah. Kalau di bawah jantung, bisa terlalu tinggi.

3. Salah Baca Gelombang Oksimeter

Memang kerap keliru, tapi perawat bisa lebih lancar saat sering berlatih. Ini perlu untuk membedakan saat hasil pembacaan rendah yang berbahaya atau hanya artifak sinyal. Hal penting yang harus diingat dalam pembacaan oksimeter adalah apakah ada bentuk gelombang sempurna atau tidak.

Yang dimaksud gelombang sempurna sendiri adalah "pleth", bentuk gelombang yang "berdetak" sesuai dengan irama jantung. Selain itu, yang diukur adalah seberapa banyak darah yang mengalir pada setiap detakan melalui sensor perangkat. Gelombangnya harus sama, simetris dan punya amplitudo yang memadai.

Kalau yang terlihat cuma garus lurus dengan sesekali gerakan, berarti bukan "pleth" yang bagus dan mungkin adalah pembacaan tidak akurat. Penyebabnya mulai dari sirkulasi yang buruk (jari dingin, penyakit arteri perifer, hipotensi, dan lain-lain), pasien mungkin gemetar atau terlalu banyak menggerakkan jari.

Solusinya? Ganti ke jari tangan lainnya. Kalau jari dingin akibat sirkulasi buruk, cuping telinga bisa digunakan.

Hal penting lainnya adalah selalu cek denyut jantung di layar oksimeter. Apakah sudah cocok dengan monitor jantung atau tidak.

4. Salah Cara Mengukur Temperatur Tubuh

Infeksi sering disertai dengan demam, dan infeksi parah dapat berarti suhu badan yang sangat tinggi atau malah sangat rendah.

Penting untuk menggunakan metode suhu yang tepat untuk situasi yang benar. Sebab, jika menggunakan metode yang salah, pasien malah dinyatakan sama sekali tidak demam. Berikut ini beberapa metodenya :

- Rektal : Untuk pasien yang tidak responsif, kritis, sepsis, dan atas kebijakan dari pemeriksa;

- Oral : Baik untuk kebanyakan kasus, kecuali jika pasien baru saja meminum minuman dingin (kurang dari 30 menit).

- Timpanik : Baik selama usia pasien lebih dari 6 bulan, tetapi rentan terhadap kesalahan pembacaan. Arahkan langsung ke membran timpani.

- Temporal : Baik untuk tujuan skrining jika demam, dilaporkan atau masih dugaan. Tapi, akurasi diagnostiknya tidak menjanjikan.

- Ketiak : Untuk tujuan skrining saja.

5. Keliru Menulis Hasil Tingkat Pernapasan

Tingkat pernapasan sangat penting dalam mengevaluasi mereka yang memiliki keluhan pernapasan. Ini bertujuan memberi petunjuk terkait potensi gangguan pernapasan dan keseimbangan asam-basa.

Namun, kesalahan mendasar adalah menulis angka 16, 18 atau 20 (frekuensi jumlah pernapasan per menit) meski tidak benar-benar menghitung. Padahal, ini harus dihitung secara rinci. 

Tentu ini adalah tindakan gegabah. Sembarang menulis angka bisa membuat pasien yang tampak bernapas cepat, mengalami kesulitan bernapas, masih bayi, atau datang dengan keluhan pernapasan, bisa mengalami kesalahan diagnosis.

Nah, itu tadi beberapa kesalahan yang harus dihindari seorang perawat saat memeriksa TTV pasien. Selalu ingat, ya!


Referensi :

Maslove, D. M., Dubin, J. A., Shrivats, A., & Lee, J. (2016). Errors, Omissions, and Outliers in Hourly Vital Signs Measurements in Intensive Care. Critical care medicine, 44(11), e1021–e1030.

Health and Wellness. (2022, August 26). 5 vital sign errors to avoid. Health And Wellness. Retrieved January 19, 2023, from https://healthandwillness.org/5-vital-sign-errors-to-avoid/ 

Fieler, V., Jaglowski, T., & Richards, K. (n.d.). Eliminating Errors in Vital Signs Documentation. Lippincott Nursing Center. Retrieved January 19, 2023, from https://www.nursingcenter.com/lnc/ce_articleprint?an=00024665-201309000-00009 

Twitter