Praktisi kesehatan di Inggris baru-baru memberikan peringatan tentang potensi risiko "Disease X". Ini adalah istilah untuk potensi penyakit baru yang dianggap lebih mematikan daripada COVID-19, dengan kemungkinan menyebabkan paling sedikit 50 juta kematian di seluruh dunia.
"Disease X" merujuk pada terminologi yang dicetuskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Ini adalah potensi pandemi baru yang diperkirakan bisa menyebabkan kematian hingga 20 kali lipat lebih banyak dibandingkan COVID-19. Infeksi virus corona sendiri telah menewaskan lebih dari 2,5 juta orang di seluruh dunia sejak tahun 2020.
"Saya akan menjelaskannya begini, pandemi flu pada tahun 1918-19 telah menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia, dua kali lebih banyak dibandingkan jumlah korban jiwa pada Perang Dunia I," papar pakar vaksin Inggris, Dame Kate Bingham, seperti dikutip dari situs berita Daily Mail, Senin (25/9/2023).
Mereka juga mencatat bahwa meskipun COVID-19 sangat mematikan, sebagian besar penderitanya pulih. Tapi "Disease X" memiliki potensi yang lebih menghawatirkan dengan tingkat kematian yang dapat menyamai penyakit seperti Ebola.
Menurut Dame Kate, dunia selama ini beruntung karena COVID-19 tidak lebih mematikan dibandingkan Disease X, yang disebut-sebut berpotensi tujuh kali lebih mematikan. WHO sendiri menggambarkan pandemi berikutnya sebagai "Disease X" dan banyak pakar menduga bahwa penyakit ini sedang dalam perkembangan.
Prediksi menyebutkan penyakit ini mungkin akan berasal dari virus yang sudah ada sebelumnya. Dan meskipun tidak semua penyakit baru berpotensi menjadi ancaman besar bagi manusia, banyak di antaranya dapat membawa risiko serius.
Dame Kate mengingatkan bahwa para ilmuwan harus memantau 25 keluarga virus yang berisi ribuan virus, dengan potensi mengembangkan pandemi berbahaya. Jumlah keluarga virus ini belum mencakup virus yang bisa melompat dari hewan ke manusia.
"Saat ini, kita memperkirakan jumlah kematian yang sama disebabkan oleh salah satu dari sekian banyak virus yang sudah ada. Saat ini, terdapat lebih banyak virus yang sibuk bereplikasi dan bermutasi dibandingkan gabungan semua bentuk kehidupan lain di planet kita," jelasnya.