Pencarian

Jenis-Jenis Kateter Intravena, Pembantu Penting Saat Rawat Inap

post-title

Kateter intravena berfungsi sebagai vena tambahan untuk pengobatan jangka panjang atau lebih dari 48 jam (rawat inap). Ini diberi pada mayoritas pasien gawat darurat dan bedah, dan mereka pasien yang akan jalani pencitraan radiologis menggunakan radiokontras.

Teknik ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1945, dan saat ini masih menggunakan metode sederhana berupa penyisihan kanula plastik berbungkus jarum. Kemudian pada tahun 1983, versi poliuretan (plastik yang lebih lentur) pertama digunakan.

Dalam lima dekade perkembangannya, kateter intravena dengan terkini sudah dilengkapi fitur keamanan tambahan demi menghindari cedera tertusuk jarum. Fitur "safety" terdiri dari polimer sintetis seperti teflon (juga sedring disebut "Venflon" atau "Cathlon" untuk kateter intravena).


Kateter intravena biasanya ditempatkan pada pembuluh darah di tangan atau lengan. Terkadang juga di area sekitar tumit kaki jika kondisi pasien sudah cukup parah. Meski demikian, Teman Sejawat juga harus membedakan mana jenis kateter vena sentral dan kateter arteri.

Meski demikian, masih ada potensi komplikasi yang harus diperhatikan. Infeksi, flebitis, ekstravasasi, infiltrasi, emboli udara, perdarahan dan pembentukan hematoma (memar) bisa terjadi.

Emboli kateter bisa terjadi ketika sebagian kecil kanula putus dan mengalir ke sistem vaskular. Jadi saat melepas kanula, kamu harus memeriksa bagian ujung untuk memastikannya tetap utuh.

Karena risiko infeksi, CDC menyarankan kateter intravena perlu diganti setiap 96 jam. Tapi, urgensi untuk menggantinya secara rutin masih diperdebatkan. Kendati demikian, banyak studi manajemen ahli telah membuktikan bahwa hal tersebut mengurangi komplikasi jalur perifer.

Twitter