Pencarian

Kamu Perawat UGD? 9 Tips Ini Bakal Buat Kerjaan Jadi Mudah dan Efisien

post-title

Setiap perawat di Unit Gawat Darurat (UGD) pasti memiliki pengalaman unik dan strategi untuk menangani berbagai situasi medis yang tak terduga. Tapi, ada beberapa tips dan trik yang bisa dilakukan oleh semua perawat UGD dalam sejumlah situasi untuk meningkatkan kinerja mereka dan merawat pasien dengan lebih efektif.

Berikut ini adalah 10 trik atau tips yang bisa membantu meningkatkan kinerja perawat di UGD :

1. Pakai Sarung Tangan Dua Lapis saat Berurusan dengan Kateter Foley

Pada lingkungan rumah sakit, memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan dan gaun yang bersih sangatlah penting. Untuk beberapa prosedur, menggunakan sarung tangan bersih sudah cukup. Tapi, untuk prosedur infeksi yang berisiko tinggi, diperlukan sarung tangan steril.

Salah satu prosedur tersebut adalah pemasangan kateter Foley, di mana infeksi terkait kateter seringkali terjadi. Meskipun pemasangan kateter Foley bisa menjadi rutinitas sehari-hari, tapi seringkali terdapat kesulitan dalam melakukan prosedur steril.

Sarung tangan steril yang disertakan dalam paket Foley biasanya berukuran 5.0, sehingga bagi mereka yang memiliki tangan yang lebih besar, disarankan untuk menggunakan sarung tangan karet bebas lateks dengan ukuran yang sesuai. Sebaiknya pilih ukuran setengah lebih besar dari ukuran normal.

Setelah menyiapkan kit Foley dan sarung tangan steril, posisikan pasien dan cuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu, kenakan sarung tangan bersih terlebih dahulu, kemudian buka kit dan gunakan sarung tangan steril. Lanjutkan dengan pemasangan kateter Foley seperti biasa.

Dengan menggunakan sarung tangan ganda ini, setelah memasukkan kateter Foley dan meletuskanbalon, kamu dapat melepas sarung tangan steril yang sebelumnya kemungkinan besar akan meneteskan Betadine dan cairan lainnya.

Namun, kamu masih mengenakan sepasang sarung tangan bersih di bawahnya untuk mengamankan cath-secure, memposisikan tas foley, dan membersihkan tumpukan sampah. Setelah selesai, lepaskan sarung tangan, cuci tangan, dan prosesnya pun selesai.

2. Saat Mengganti Plabot Infus dalam Jumlah Banyak

Salah satu trik keperawatan di UGD adalah menghindari pemborosan waktu saat harus mengganti banyak plabot infus. Seorang perawat UGD tahu betul betapa sulitnya mencari pompa dan mengganti plabot infus. Karena pasien sering membutuhkan banyak plabot infus, terkadang isinya sudah habis sebelum perawat menggantinya.

Untuk mengatasi masalah ini, perawat UGD punya trik khusus. Trik ini melibatkan mengeluarkan udara berlebih dari plabot infus dan memasukkan sedikit cairan ke dalam ruang tetesan.

Caranya adalah dengan memasang plabot infus, menempelkan selang dan menusuknya. Pastikan tidak memeras cairan ke dalam ruang tetesan. Setelah itu, balikkan plabot infus sehingga udara berlebih di bagian atas dapat keluar. Setelah udara keluar dan beberapa cairan masuk ke dalam ruang tetesan, balikkan plabot infus ke posisi semula dan nyalakan selang seperti biasa.

Trik ini menciptakan ruang hampa yang menghentikan cairan mengalir sebelum mengosongkan ruang tetesan, sehingga plabot infus siap untuk digunakan kembali. Dengan trik ini, perawat dapat menghemat waktu dan menghindari pemborosan peralatan atau uang yang berharga.

3. Siasat Jika Ada yang Susah Minum Obat Tertentu

Jika bekerja di unit gawat darurat yang melayani pasien dari segala usia, maka kamu pasti akan menangani beragam kasus klinis, termasuk pasien pediatri. Salah satu masalah dalam memberikan perawatan pada anak adalah kesulitan dalam memberikan obat yang mereka tidak suka.

Contohnya saat penggunaan Dexthamethasone oral. Jika ingin diganti, tanyakan ke dokter penanggung jawab apakah obat tersebut akan diberikan secara intravena saat di rawat inap. Ini untuk memudahkan pasien anak mendapatkan terapi.

Pernah dengar tentang cara mencampur IV dengan minuman? Memang ada sih penelitiannya. Tapi disarankan jangan dilakukan. Kecuali kalau memang ada kondisi atau indikasi tertentu dari dokter.

Jalan keluarnya? Utamakan obat yang dari segi rasa disukai oleh anak-anak. Kecuali yang Dexthamethasone oral tadi, perlu diskusi panjang lebar kalau si pasien benar-benar menolak.

4. Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap dari Kaki

Kamu pasti biasa mencium bau tidak sedap di UGD atau di tempat lain di rumah sakit. Hidung perawat memang sangat sensitif dan kuat dalam menangkap bau, termasuk bau yang paling menjijikkan seperti Clostridium Difficile (C-Diff), jamur, dan sekresi tubuh. Sayangnya, sebagai seorang perawat di UGD yang bekerja selama 12 jam, salah satu sumbernya datang dari kaki sendiri.

Meskipun keringat adalah penyebab utama bau kaki, sebenarnya keringat tidak berbau, melainkan menciptakan media yang sempurna untuk bakteri. Bakteri ini termasuk Brevibacteria dan S. epidermidis (dikenal dengan baunya yang seperti keju), serta Propionibacteria (dikenal dengan baunya yang seperti cuka).

Namun, ada beberapa trik perawatan kaki yang bisa membantu mengatasi bau tidak enak. Pertama, cobalah untuk menggunakan antasida. Busa Maalox atau Mylanta dapat dioleskan pada kaki, lalu gunakan sepatu khusus bedah untuk menutupinya. Metode ini terbukti ampuh dan cepat dalam mengatasi bau kaki yang kuat. Selain itu, kamu juga bisa menggosok kaki dengan Hibiclens atau Betadine untuk efek antibakteri. Lebih baik lagi, gunakan keduanya untuk hasil yang lebih optimal.

Namun, perlu diingat bahwa metode ini tidak akan berfungsi dengan baik jika ada jamur yang tumbuh pada kaki. Untuk mencegah bau kaki, sebaiknya gunakan sepatu dan kaus kaki yang dapat bernapas, dan jangan lupa untuk mencuci dan menggosok kakimu secara teratur. Tambahkan bedak kaki ke dalam sepatu juga bisa membantu menghindari bau tidak sedap.

5. Lebih Kreatif dengan Lidokain

Tiap perawat mengetahui manfaat lidokain sebagai anestesi topikal dalam menjahit luka, blok regional, dan bahkan suntikan intra-artikular untuk meredakan rasa sakit. Akan tetapi, penggunaan lidokain tidak hanya terbatas pada hal tersebut. Meskipun bukan suatu trik baru, penting untuk mengetahui alternatif penggunaan lidokain sehingga kamu bisa memberikan saran pada saat yang tepat.

a. Perut Meradang

Mungkin kamu sudah tahu lidokain kental sering dicampurkan dengan antasida dan kadang-kadang antispasmodik untuk menciptakan "GI cocktail" dalam mengatasi nyeri etiologi lambung atau esofagus. Ini adalah saran yang baik untuk nyeri dada ketika dicurigai punya etiologi GI.

b. Pemasangan Tabung NG

Beberapa penelitian dilakukan untuk melihat apakah gel lidokain, lidokain nebulisasi, dan semprotan anestesi bermanfaat dalam memasang tabung NG. Tidak mengherankan, pasien yang menerima gel atau semprotan lidokain yang diberikan secara intranasal/oral mengalami penurunan nyeri yang signifikan saat pemasangan.

Namun, mereka bisa mengalami pengalaman NG yang lebih sulit. Selain itu, lidokain nebulisasi telah terbukti mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan selama pemasangan selang NG, tapi dapat meningkatkan kemungkinan mimisan.

c. Batuk

Kadang-kadang lidokain nebulisasi dapat efektif dalam membantu batuk, dalam kondisi laringospasme yang berkepanjangan. Tapi, karena belum banyak penelitian tentang hal ini, kamu mungkin jarang menemukan dokter yang meresepkan ini, dan tentu saja harus bergantung pada penyedia.

d. Sakit Mulut

Mereka yang merasakan sakit di mulut mereka dari luka seperti aphthous atau ulkus herpes bisa mendapatkan manfaat dari lidokain kental yang "dihembuskan" dan ditelan atau diludahkan sesudahnya.

e. Pemasangan Kateter pada Laki-Laki

Ini adalah hal yang umum, tetapi penyedia bisa memesan lidokain kental 5-10ml untuk disuntikkan ke dalam uretra sebelum pemasangan kateter yang sulit diantisipasi pada pria. Untungnya, ini biasanya dikemas dalam jarum suntik yang disebut Uro-Jet. Hal ini harus disuntikkan langsung ke uretra beberapa menit sebelum mencoba pemasangan kateter. Ini bisa membantu mengurangi rasa sakit dan sangat membantu pada pasien dengan meatus kecil, kelainan anatomi, atau pembesaran prostat.

f. UGD Kolik Ginjal

Meskipun obat-obatan seperti morfin dan Dilaudid sering digunakan di UGD dan rumah sakit, terkadang ada alternatif efektif selain opioid yang benar-benar bekerja dengan sangat baik. Infus lambat lidokain IV dosis rendah dapat digunakan efektif untuk meredakan nyeri ginjal. Disarankan untuk digunakan jika NSAID dan opioid dikontraindikasikan atau berisiko.

6. Lebih Kreatif dengan Alkohol

a. Bisa Digunakan untuk Situasi Apa Saja

Bantalan alkohol ternyata memiliki banyak fungsi, termasuk sebagai bantuan pembersih darah saat kecelakaan memasang infus. Alkohol juga dapat digunakan untuk meredakan mual dengan menghirup bau alkohol melalui kapas di bawah hidung pasien.

b. Bisa Atasi Kejang

Ketika pasien mengalami kejang palsu yang tidak bisa dipercaya, biasanya perawat memberikan garam amonia untuk menghentikan kejang. Tapi, jika garam amonia tidak tersedia, perawat dapat menggunakan bantalan alkohol dengan menghirupnya melalui kapas di bawah hidung pasien.

c. Pencegah Bau Tak Sedap

Ini sama dengan penjelasan nomor 4 di atas. Saat merawat pasien dengan C-Diff, perawat dapat menggunakan masker dengan menempatkan kapas alkohol di dalamnya untuk menghilangkan bau C-Diff yang tidak sedap. Selain itu, pasta gigi atau Vix rub dapat digunakan sebagai alternatif. Perawat juga dapat menggunakan trik ini untuk mengatasi bau lainnya seperti daging membusuk, infeksi jamur, dan luka parah.

7. Saat Memasang Infus pada Pasien yang Takut Jarum Suntik

Trik untuk memasang infus di rumah sakit bisa menjadi hal yang menegangkan bagi pasien. Kebanyakan dari mereka tidak suka akan jarum suntik karena jarumnya sakit. Tapi, ada trik yang bisa membantu mengurangi rasa sakit saat pemasangan infus, tanpa harus menggunakan obat atau peralatan tambahan.

Perawat gawat darurat dapat menggunakan trik ini untuk membantu memasang infus dengan lebih lancar. Setelah membersihkan tempat infus, pasang jarum pada kulit dan tekan ke bawah selama 3-5 detik sebelum menusuk kulit. Semakin lama kamu menekan jarum di kulit, semakin sedikit reseptor rasa sakit yang akan terpicu, sehingga pasien akan merasakan sedikit rasa sakit saat jarum menusuk kulit.

Dengan rasa sakit yang berkurang, pasien cenderung merasa lebih nyaman dan tidak terkejut saat jarum menusuk kulit mereka. Tapi, teknik ini mungkin tidak efektif untuk semua pasien. Beberapa pasien masih mungkin merasakan rasa sakit yang tinggi, terutama jika infus harus dipasang dalam jangka waktu yang lama atau jika pasien memiliki ketakutan yang parah terhadap jarum suntik.

8. Mengatasi Bau Ruangan dengan Cara Sederhana

Carilah adaptor nebulizer bekas dan semprotkan air atau garam ke dalam ruangan perawatan. Kemudian, teteskan beberapa tetes minyak pengharum. Nyalakan oksigen dan tunggu beberapa saat. Dalam waktu singkat, bau yang tidak sedap akan terhapus dan ruangan akan tercium harum.

9. Jika Pasien Ingin Buang Air Besar

Pasien yang dirawat di IGD sering kali tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk berjalan. Hal ini menjadi masalah ketika mereka perlu menggunakan toilet. Walaupun pispot dapat digunakan untuk buang air kecil dan besar, penggunaannya seringkali menyebabkan masalah kebersihan.

Karena itu, kamu dapat melapisi pispot dengan popok dewasa atau bantalan yang dapat menyerap urin dan feses. Untuk memastikan agar bahan penyerap tetap terpasang dengan aman, gunakan selotip atau karet gelang.

Dengan cara ini, semua cairan dapat diserap oleh bahan penyerap dan tidak akan tumpah. Proses pembersihan jadi mudah, termasuk jadi cara efektif saat mengumpulkan sampel urin atau feses cair.


Dengan menerapkan trik dan tips di atas, perawat di IGD dapat meningkatkan kinerja mereka dan memberikan perawatan yang lebih efektif dan aman bagi pasien. Tapi, tentu saja setiap perawat harus selalu berhati-hati dan mempertimbangkan situasi medis yang sedang dihadapi untuk menentukan trik dan tips mana yang akan dipakai.


Referensi :

Kelly, W. J. (2023, February 20). 10 er nursing hacks you need to know. Health And Willness. Retrieved March 30, 2023, from https://healthandwillness.org/10-nursing-hacks-er-nurse-should-know/ 

Nabila, mali, J., Nellie, Duncan, S. G., Jane, B., Tiff, Kt, Diederich, K., & Holman, H. (2019, February 11). 30 nursing life hacks you probably didn't know and you could do! Nurseslabs. Retrieved March 30, 2023, from https://nurseslabs.com/30-nursing-life-hacks-probably-didnt-know/ 

Bell, H. (2018, December 19). Hacks, quirks and observations of an ed nurse. st mungo's. Retrieved March 30, 2023, from https://stmungos-ed.com/nurseeducate/hacks 

Kleber, K. (n.d.). 35+ nurse hacks that will save your sanity. FRESHRN. Retrieved March 30, 2023, from https://www.freshrn.com/nurse-hacks/ 

Twitter