Perawat perlu tahu singkatan-singkatan untuk topik kardiovaskular karena hal tersebut penting dalam komunikasi profesional di lingkungan tempat sejawat bekerja. Selain itu, singkatan-singkatan tersebut sering digunakan oleh tim medis utnuk menyebut kondisi, terapi atau prosedur yang akan diberikan pada pasien. Yuk, baca selengkapnya.
A
ACE - Acute Coronary Syndrome : Kelompok penyakit yang melibatkan gangguan aliran darah ke otot jantung yang tiba-tiba dan seringkali disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri koroner. Kondisi ini termasuk angina tidak stabil, infark miokardium dengan elevasi segmen ST (STEMI), dan infark miokardium tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI).
ACS - Acute Coronary Syndrome : Sekelompok kondisi yang mencakup angina tidak stabil dan infark miokard yang mengancam nyawa.
AFib - Atrial Fibrillation : Aritmia di mana atrium (ruang atas jantung) berdetak dengan cepat dan tidak teratur.
AMI - Acute Myocardial Infarction : Singkatan untuk infark miokard akut, yang juga dikenal sebagai serangan jantung. Ini adalah kondisi di mana aliran darah ke bagian dari otot jantung terhenti, menyebabkan kerusakan jaringan otot jantung. Ini bisa sangat serius dan memerlukan perawatan segera.
AV - Arterial-Ventikular : Kondisi ketidakaturan irama jantung yang dicirikan oleh detak jantung yang tidak teratur dan cepat.
B
BP - Blood Pressure : Tekanan darah adalah pengukuran kekuatan darah yang mengalir melalui arteri. Ini diukur dalam mmHg (milimeter raksa) dan terdiri dari dua angka, tekanan sistolik (saat jantung berkontraksi) dan tekanan diastolik (saat jantung beristirahat).
C
CABG - Coronary Artery Bypass Grafting : Prosedur bedah yang melibatkan pengambilan pembuluh darah dari bagian tubuh lain (seringkali dari kaki atau dada) untuk menggantikan arteri koroner yang tersumbat.
CAD - Coronary Artery Disease : Penyakit arteri koroner adalah kondisi di mana pembuluh darah yang memasok darah ke otot jantung tersumbat atau menyempit akibat plak, mengurangi aliran darah ke jantung. Ini dapat menyebabkan angina atau serangan jantung.
CAPP - Coronary Artery Perfusion Pressure : Tekanan perfusi arteri koroner.
CHF - Congestive Heart Failure : Gagal jantung kongestif adalah kondisi di mana jantung tidak dapat memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh dengan cukup efektif, menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan pembengkakan di tubuh.
CPR - Cardiopulmonary Resuscitation : Tindakan darurat untuk mengembalikan fungsi jantung dan pernapasan pada seseorang yang mengalami henti jantung atau berhenti bernapas.
CVA - Cerebrovascular Accident : Istilah medis untuk stroke, yaitu kerusakan otak yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak.
D
DVT - Deep Vein Thrombosis : Pembekuan darah dalam vena dalam, biasanya di kaki.
E
ECG atau EKG - Electrocardiogram : Tes yang merekam aktivitas listrik jantung untuk mendeteksi masalah irama jantung, gangguan konduksi, atau serangan jantung.
H
HDL - High-Density Lipoprotein : Lipoprotein berkepadatan tinggi, juga dikenal sebagai "kolesterol baik," karena membantu mengangkut kolesterol dari arteri kembali ke hati untuk pengeluaran.
HF - Heart Failure : Gagal jantung.
HR - Heart Rate : Jumlah detak jantung per menit. Ini sering diukur dalam BPM (beats per minute).
HTN - Hypertension : Tekanan darah tinggi yang berkelanjutan yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
I
ICD - Implantable Cardioverter Defibrillator : Perangkat medis yang ditanamkan di dalam tubuh untuk mendeteksi dan menghentikan aritmia yang mengancam jiwa.
L
LDL - Low-Density Lipoprotein : Lipoprotein berkepadatan rendah, juga dikenal sebagai "kolesterol jahat," karena dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri.
M
MI - Mitral Insufficiency : Ketidakmampuan katup mitral untuk menutup dengan baik, menyebabkan aliran balik darah ke atrium.
MI - Myocardial Infarction : Infark miokard (serangan jantung), kondisi di mana bagian dari otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen dan mati.
P
PTCA - Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty / PCI - Percutaneous Coronary Intervention : Prosedur untuk membuka arteri yang tersumbat dengan menggunakan balon kecil yang ditiup di dalam arteri koroner.
PE - Pulmonary Embolism : Pembekuan darah yang masuk ke paru-paru dan menyumbat aliran darah. Ini adalah keadaan darurat.
PEA - Pulseless Electrical Activity : Kondisi yang terjadi selama henti jantung di mana meskipun ada aktivitas listrik di jantung, tidak ada denyut nadi yang terasa. Ini adalah jenis disritmia yang mengindikasikan masalah serius dan memerlukan intervensi segera.
PVD - Peripheral Vascular Disease : Kondisi di mana pembuluh darah di luar jantung dan otak mengalami penyumbatan atau penyempitan.
R
ROSC - Return of Spontaneous Circulation : Istilah yang digunakan dalam situasi resusitasi kardiopulmoner (CPR) untuk menggambarkan saat di mana detak jantung spontan kembali dan stabil setelah penghentian sementara. Ini adalah tanda positif dalam upaya menyelamatkan nyawa pasien setelah henti jantung.
RVH - Right Ventricular Hypertrophy : Pembesaran bilik kanan jantung, seringkali akibat tekanan darah tinggi di paru-paru.
S
SVT - Supraventricular Tachycardia : Aritmia dengan detak jantung yang sangat cepat, seringkali melebihi 160 detak per menit.
V
VF - Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Ventrikuler) : Ketidaknormalan dalam ritme jantung yang timbul saat jantung berkontraksi dengan impuls listrik yang cepat dan tidak teratur.
VSD - Ventricular Septal Defect : Cacat jantung bawaan yang melibatkan lubang di antara kedua bilik jantung.
Pengetahuan tentang singkatan-singkatan ini akan membantu perawat dalam berkomunikasi dan mencatat informasi dengan lebih efisien dalam perawatan pasien dengan masalah kardiovaskular.