Pengkajian secara subjektif dan objektif biasa dilakukan oleh perawat dan/atau dokter ketika pasien baru pertama kali masuk ke Rumah Sakit. Salah satu bagian dari proses pengkajian objektif adalah mengumpulkan data dari hal-hal yang bisa diamati dan diukur, salah satunya tanda-tanda vital.
Tanda-tanda vital pasien yakni suhu tubuh, heart rate (HR), tekanan darah, pernapasan, evaluasi nyeri, tinggi badan serta berat tubuh pasien. Nah, termasuk di antaranya status pernapasan.
Status pernapasan sendiri meliputi suara napas, cara bernapas serta gangguan suara napas. Dan benda yang digunakan untuk mengetahuinya adalah breath monitor. Garis yang ditunjukkan di layar ternyata bisa membuat perawat tahu tentang kondisi pasien saat ini.
Penyebab Jenis-Jenis Pola Pernapasan
Kecuali eupnea (napas normal) dan apnea (henti napas), tujuh pola pernapasan lainnya jadi pertanda kondisi medis yang butuh penanganan lebih lanjut.
- Bradypnea : Adanya tumor, alkohol, narkotika;
- Tachypnea : Demam, pneumonia, alkalosis respiratoris, keracunan aspirin;
- Hypercapnia : Peningkatan produksi karbon dioksida dan gangguan saat proses pembuangannya;
- Cheyne-Stokes : Peningkatan TIK (Tekanan Intrakranial), gagal ginjal, gagal jantung, overdosis obat;
- Biot : Gangguan meningitis, gangguan pada sistem saraf pusat;
- Kussmaul : Gagal ginjal, asidosis metabolik, ketoasidosis diabetes;
- Apneustik : Disfungsi pusat pernapasan.
Semoga ini bisa membantumu saat melakukan praktik dan bertugas, ya!
Referensi :
Kartikawati, Dewi. (2013). Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Penerbit Medika.