Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), masih banyak Puskesmas di Indonesia yang masih kekurangan dokter dan tenaga kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kesehatan, program penugasan khusus Nusantara Sehat pun dicanangkan sejak 2015.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan Kemenkes, drg. Arianti Anaya, MKM., penugasan khusus tenaga kesehatan ini adalah bentuk pendayagunaan tenaga kesehatan melalui penempatan sembilan jenis tenaga kesehatan prioritas di Puskesmas.
Sembilan jenis tenaga kesehatan tersebut adalah dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga farmasi, tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga kesehatan masyarakat/promosi kesehatan, dan ahli teknologi laboratorium medik.
"Penugasan khusus dilakukan melalui Nusantara Sehat dengan penempatan secara tim dan individual selama 2 tahun," ujar Dirjen Arianti seperti dilansir oleh situs resmi Kemenkes pada Selasa (14/2/2023).
Program ini dilaksanakan menurut Permenkes nomor 33 tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Nusantara Sehat.
Berdasarkan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2022, ada 40 orang peserta yang lulus peserta penugasan khusus Nusantara Sehat. Mereka akan dikirim ke tempat tugas pada tahun ini.
Nusantara Sehat sendiri adalah upaya pendayagunaan SDM Kesehatan dalam kurun waktu tertentu dengan jumlah lebih dari 5 jenis tenaga kesehatan yang ditempatkan secara tim/berkelompok.
Lalu Nusantara Sehat Individu berbeda dengan Nusantara Sehat, berupa pendayagunaan SDM Kesehatan dalam kurun waktu tertentu dengan jumlah dan jenis tertentu yang ditempatkan secara individual.
Dirjen Arianti menyebut bahwa program Penugasan Khusus tenaga kesehatan di Puskesmas adalah alternatif pemenuhan sementara. Ini dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang belum bisa dipenuhi melalui mekanisme rekuitmen ASN (PNS dan PPPK).
Dengan kata lain, penugasan khusus diutamakan untuk mengisi Puskesmas yang memiliki kekosongan tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan sangat terpencil.
Dalam data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) seusai seleksi PPPK tahun 2022, ada 404 Puskesmas belum memiliki tenaga dokter. Lalu sebanyak 287 di antaranya berada di wilayah terpencil dan sangat terpencil.
Selain itu, 3.074 Puskemas tidak memiliki tenaga dokter gigi, 1.644 Puskemas di antaranya berada di wilayah terpencil dan sangat terpencil. Kemudian 6.104 Puskemas masih belum memiliki 9 jenis tenaga kesehatan secara lengkap.
Sejak dilaksanakan pada 2015, Nusantara Sehat sudah menempatkan sebanyak 20.933 orang penugasan khusus, terdiri dari 6.027 orang penugasan secara tim yang tersebar di 29 Provinsi dan 14.906 orang penugasan secara individu yang tersebar di 31 provinsi.
Saat ini terdapat 7.250 orang penugasan khusus Nusantara Sehat yang masih aktif yang tersebar di 31 Provinsi, 288 kabupaten, dan 2.540 Puskesmas.
Dan hingga tahun 2022, terdapat sebanyak 13.683 tenaga kesehatan yang sudah selesai menjalankan Penugasan Khusus Nusantara Sehat. Dirjen Arianti menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada pada lulusan program tersebut.
"Kementerian Kesehatan memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas pengabdian mereka dan mendorong tenaga kesehatan pasca penugasan khusus nusantara sehat untuk dapat berpartisipasi dalam memberikan pelayanan Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan milik pemerintah dengan mengikuti seleksi ASN terutama PPPK atau pekerjaan lainnya yang tersedia di sektor swasta," katanya.