Pencarian

Memasang Bedside Monitor: Prosedur dan Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

post-title

Kamu pernah melihat bedside monitor (BSM)? Nah, itu adalah alat yang berfungsi untuk memantau tanda-tanda vital pasien. Mulai dari detak jantung, denyut nadi, temperatur tubuh, tekanan darah, hingga saturasi oksigen. Proses monitoring-nya dilakukan secara langsung dan terus-menerus, sehingga kondisi pasien dapat diketahui pada saat itu juga, alias real time.

Namun, ada beberapa hal yang harus perawat ketahui ketika ingin memasang BSM ke pasien. Yuk, kulik dulu caranya!

Indikasi

BSM baru bisa dipasang pada pasien dalam keadaan kritis atau mengalami kegagalan di beberapa sistem yakni :

- Sistem pernapasan;

- Sistem hemodinamik;

- Sistem syaraf pusat;

- Sistem endokrin dan metabolik;

- Over dosis obat, reaksi obat dan keracunan;

- Sistem pembekuan darah, dan infeksi berat (sepsis).

Tapi, masih ada beberapa kondisi lain yang juga harus dipantau sehingga membutuhkan bedside monitor :

- Syok;

- Infark miokard akut disertai dengan gagal jantung, sakit dada berulang, atau terjadi hipertensi/ hipotensi;

- Edema (cairan dari dalam pembuluh darah cenderung bocor ke jaringan di sekitarnya) pada jantung kanan;

- Baru saja menjalani operasi jantung;

- Penyakit katup jantung/rupture spetum ventrikel;

- Temponade jantung (kondisi terganggunya fungsi jantung dalam memompa darah akibat adanya tekanan yang kuat di jantung);

- Gagal nafas akut;

- Hipertensi pulmonal;

- Sarana pemberian cairan dan obat.

Tujuan

Nah, terdapat dua tujuan utama dari pemasangan bedside monitor. Pertama adalah untuk mengkaji keadaan terkini pasien. Terlebih data yang terlihat di layar bersifat real time sehingga mempercepat proses penanganan atau keputusan terkait kondisi pasien.

Kedua adalah mengevaluasi pengaruh intervensi yang telah diberikan pada keadaan pasien dengan cara mengukur tanda-tanda vital pasien. Setiap perubahan dan pemburukan kondisi bisa langsung diketahui melalui alat tersebut.

Parameter

Nah, parameternya sendiri ada lima. Semuanya adalah :

- EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung. Dalam pemeriksaan EKG ini juga meliputi heart rate dalam satu menit;

- Respirasi adalah pemeriksaan irama napas pasien dalam satu menit;

- Saturasi darah/SpO2 yaitu kadar oksigen yang ada di dalam darah;

- Pemeriksaan tekanan darah;

- Suhu tubuh pasien (temperatur).

Alat-Bahan dan Sistematika Prosedur Pemasangan

Sebelum memulai pemasangan bedside monitor, ada lima hal yang harus disiapkan. Yakni set monitor plus aksesorisnya, handscoon, alcohol swab serta perekat 5 elektroda,

Setelahnya, kita harus mengikuti sistematika prosedur pemasangan bedside monitor. Terdiri dari tiga tahap dan harus dilakukan satu demi satu, alias sesuai urutan. Oh iya, tahap terakhir jadi yang paling panjang dan perlu ketelitian saat dilakukan.

Tahap Pra-Interaksi

- Ucapkan salam terapeutik;

- Memperkenalkan diri kepada pasien dan/atau anggota keluarganya;

- Menjelaskan pada pasien dan/atau anggota keluarganya tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan;

- Membuat kontrak waktu, tempat, dan tindakan yang akan dilakukan.

Tahap Orientasi

- Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam terapeutik;

- Melakukan validasi data;

- Meminta persetujuan tindakan kepada pasien dan/atau anggota keluarganya secara lisan;

- Kembali menyampaikan atau menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien dan/atau anggota keluarganya;

- Menyampaikan atau menjelaskan langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan oleh perawat saat pemasangan bedside monitor;

- Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan, diperlukan bukti tanda tangan dari pasien atau anggota keluarganya.

Tahap Pelaksanaan

1. Awalan

- Mencuci kedua tangan hingga bersih;

- Mempersiapkan seluruh alat bedside monitor;

- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan anggota keluarganya;

- Menjaga privasi pasien dengan menutup tirai.

2. Penggunaan Alat

- Menghubungkan bedside monitor dengan sumber listrik;

- Menghidupkan monitor dengan menekan tombol ON, pastikan alat hidup dan dapat digunakan saat itu juga;

- Mengatur rentang nilai untuk tekanan darah, HR, RR, suhu, set EKG yang ditampilkan pada lead II, set rentan nilai SpO2, set volume alarm;

- Membuka baju pasien;

- Memasang 5 kabel led elektroda ke perekat elektroda untuk nanti dipasangkan ke tubuh depan pasien. Lalu pasangkan ke tubuh pasien dengan ketentuan letak seperti berikut :

Merah : Di bawah klavikula dekstra

Kuning : Di bawah klavikula sinistra

Hijau : Di bawah costae sinistra

- Menutup baju pasien;

- Memasang manset untuk mengukur tekanan darah;

- Memasang oksimetri nadi pada ibu jari/jari telunjuk pasien;

- Lakukan monitoring, jangan lupa catat hasilnya pada lembar perkembangan pasien;

- Setelah alat selesai digunakan, matikan dengan menekan tombol OFF.

- Lepaskan penghubung daya dari sumber listrik;

- Membersihkan alat-alat;

- Mencuci tangan hingga bersih.

Tahap Terminasi

- Merapikan baju dan tempat tidur pasien;

- Berpamitan dengan pasien dan/atau anggota keluarganya;

- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

Jangan Lupa Perhatikan Hal-Hal Ini

Kamu harus tepat dalam memasang alat-alat monitoring ke tubuh pasien, termasuk led elektroda, serta mengoperasikan alat tersebut sesuai protap pelayanan Rumah Sakit. Sekali lagi, pastikan proses pemasangan elektroda sudah sesuai urutan dan letaknya.

Yang harus diingat, setiap alat monitor dalam warna penempatan elektroda tak selalu sama. Jadi, selalu perhatikan petunjuk pada kabel. Sebab di situ biasanya sudah tertera kode lokasi penempatannya.


(Gambar : Kode dan letak dari masing-masing kabel elektroda.)

Terakhir, rutinlah memeriksa tanda-tanda vital setiap 1 jam sekali. Ini untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pasien.

Itu tadi panduan tata cara lengkap pemasangan bedside monitor. Yang harus diingat, pastikan urutannya sesuai dan runut, ya!


Referensi :

Husni, Muhammad Alinul & Yulianto, Endro. (2017). PATIENT MONITOR TAMPIL PC (SPO2 dan BPM).

Susilo, Ghofar Nur Eka & Yulianto, Endro. (2017). Patient Monitor Tampil PC (PARAMETER ECG DAN SUHU).

Drew, B. J., Harris, P., Zègre-Hemsey, J. K., Mammone, T., Schindler, D., Salas-Boni, R., Bai, Y., Tinoco, A., Ding, Q., & Hu, X. (2014). Insights into the problem of alarm fatigue with physiologic monitor devices: a comprehensive observational study of consecutive intensive care unit patients. PloS one, 9(10), e110274.

Twitter