Pencarian

Mengenal EG.5 Varian Terbaru Wabah COVID-19 : Berbahayakah?

post-title

Sebuahvarian COVID-19 bernama EG.5 kembali muncul di Eropa dan Amerika Serikat, serta mendominasi kasus infeksi terbaru di dua wilayah tersebut. Varian tersebut memiliki nama tidak resmi "Eris", yang mengikuti nomenklatur penamaan berdasarkan sistem Yunani yang sudah berjalan sejak 2021. Meski begitu, nama tersebut belum disahkan oleh WHP.

Baru beberapa pekan tercium oleh para peneliti dan dokter, apa saja fakta-fakta tentang varian EG.5 ini? Berikut ini beberapa informasi seperti yang dihimpun dari berbagai sumber.

Seberapa Cepat Infeksinya?

Semua virus mengalami evolusi dan perubahan seiring waktu, tak terkecuali virus SARS-CoV-2 penyebab wabah COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia WHO baru-baru ini mengklasifikasikan EG.5, termasuk galur serupa EG.5.1, sebagai "varian dalam pemantauan." Artinya, EG.5 belum menjadi varian yang menonjol atau memerlukan perhatian khusus.

Menurut ahli virologi dan peneliti Stuart Turville dari University of New South Wales Sydney, varian EG.5 memiliki tingkat penyebaran dan kemampuan menginfeksi yang lebih tinggi ketimbang dengan varian lainnya. Kepada Washington Post pada 9 Agustus lalu, Turville menyebut bahwa varian ini juga lebih mampu "beradaptasi dengan lebih baik terhadap antibodi" yang dihasilkan oleh vaksin.

Namun, perbedaannya EG.5 dengan subvarian lainnya hanya sedikit. Lebih jauh, kata Turville, varian tersebut  memiliki kemampuan yang lebih baik dalam berinteraksi dan masuk ke dalam sel untuk menginfeksi manusia.

Di sisi lain, Profesor K. Srinath Reddy dari Public Health Foundation of India menggambarkan subvarian ini sebagai salah satu variasi dari keluarga subvarian omicron yang telah dikenal. Atau dengan kata lain, EG.5 termasuk dalam "keturunan varian Omicron" dan tidak lebih invasif atau mematikan dalam tubuh manusia.

Apa Saja Gejala Subvarian EG.5?

Jika menginfeksi, gejala dari subvarian EG.5 ini ternyata serupa dengan gejala COVID-19 pada umumnya. Seperti batuk, demam, sesak napas, kelelahan, nyeri otot, hilangnya indera perasa atau bau, dan sakit kepala.

Banyak ahli kesehatan di Amerika Serikat dan Eropa merekomendasikan agar vaksin dan booster tetap diutamakan. Termasuk juga penggunaan masker wajah dengan benar. Lansia mungkin lebih rentan terhadap varian EG.5 ini, tapi Reddy mengatakan bahwa varian EG.5 belum menjadi ancaman langsung.

Kendati varian ini menyebar dengan baik, wakil presiden Americal Medical Association yakni Andrea Garcia menekankan bahwa varian ini tampaknya masih rentan terhadap vaksinasi. Lebih jauh, Turville juga setuju bahwa varian ini, meskipun menular, tidak merupakan kekhawatiran besar.

Twitter