Siapa yang masih penasaran dengan materi prefix-suffix? Nah, MinHer kali ini mau ngingetin lagi beberapa obat untuk kondisi medis tertentu, berdasarkan kata di awal dan akhir namanya. Yuk simak! Nah, apa ada obat yang menurut kamu susah dibedain?
Penjelasan :
Sistem prefix dan suffix dalam penamaan obat adalah suatu aturan penamaan obat yang digunakan oleh badan regulasi farmasi internasional seperti FDA (Food and Drug Administration) dan EMA (European Medicines Agency).
Prefix adalah awalan atau bagian depan dari nama obat yang seringkali menunjukkan kelas atau jenis obat tersebut, sedangkan suffix adalah akhiran atau bagian belakang dari nama obat yang menunjukkan sifat atau karakteristik kimiawi atau farmakologis dari obat tersebut.
Contoh prefix yang sering digunakan adalah :
Acet (untuk analgesik dan antipiretik)
Cef- (untuk antibiotik golongan cephalosporin)
Fluo- (untuk obat anti-influenza)
Hydro- (untuk diuretik)
Pro- (untuk beta blocker)
Contoh suffix yang sering digunakan adalah :
-olol (untuk beta blocker)
-cillin (untuk antibiotik golongan penicillin)
-pril (untuk ACE inhibitor)
-mab (untuk obat biologis atau terapi gen)
Dengan adanya sistem prefix dan suffix ini, diharapkan dapat memudahkan tenaga kesehatan dalam mengidentifikasi jenis dan sifat obat yang digunakan oleh pasien.