Pencarian

Mengenal Perawat Forensik yang Berurusan dengan Kriminalitas

post-title

Kamu senang dengan serial tentang dunia kriminal? Pasti kamu tidak asing dengan karakter dengan profesi Dokter Forensik. Nah, ternyata di dunia nyata, mereka gak bekerja sendirian. Ada Perawat Forensik yang mendampingi, dengan tugas yang juga sama pentingnya.

Secara terminologi, "forensik" artinya penerapan metode dan teknik ilmiah untuk penyelidikan kejahatan. Jadi, Perawat Forensik adalah perawat yang menangani orang-orang yang mengalami atau menjadi korban dari bencana maupun kekerasan.

Keperawatan forensik ini berada di persimpangan bidang medis, sains dan hukum. Kristi Jarvis, seorang Perawat Forensik dan koordinator program forensik untuk yang bertugas di Amerika Serikat, menjelaskannya pada CBS News sebagai "Area khusus keperawatan yang berfokus pada semua individu yang terkena dampak kekerasan, yang mungkin termasuk kekerasan seksual, kekerasan pasangan, pelecehan pada anak, luka tembak dan serangan fisik."

Bahkan di Amerika Serikat, spesialisasi ini masih terbilang baru. Alih-alih bekerja di ruang perawatan atau fasilitas kesehatan lainnya, Perawat Forensik akan sering mengunjungi penjara, kamar mayat, dan Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka juga sering terjun ke lokasi bencana untuk membantu tim medis.

Tugas dan Peran Perawat Forensik

Beberapa di antaranya adalah :

- Memberikan perawatan trauma kepada pasien yang mengalami tindakan kekerasan.

- Melaporkan dugaan atau mengonfirmasi tindakan kekerasan seorang tersangka kepada pihak berwenang.

- Menyelesaikan pemeriksaan medis-forensik yang dibutuhkan penyelidikan, seperti dokumentasi cedera dan mengumpulkan sampel DNA. Ini semua dapat memengaruhi penyelidikan.

- Mengirim sampel dan dokumentasi ke penegak hukum, jika diminta.

- Mengevaluasi dan merawat pasien dalam kondisi khusus atau sedang hamil.

- Memberikan kesaksian di pengadilan, biasanya atas nama jaksa.

- Berperan sebagai narasumber bagi upaya anti kekerasan, mendidik masyarakat dan masyarakat penegak hukum.

- Jadi narasumber untuk kampanye anti-kekerasan.

Perbedaan dengan Dokter Forensik

Dokter Forensik sendiri melakukan hal-hal yang lebih spesifik pada pasien atau korban. Mulai dari menyelesaikan otopsi, dokumentasi kekerasan hingga rekonstruksi adegan. Mereka akan melakukan visum --atau otopsi pada jasad-- dan langsung melaporkan hasilnya pada pihak berwenang.

Sedangkan Perawat Forensik lebih banyak menangani korban. Tak cuma merawat cedera, tapi juga memberi pendampingan psikologis. Sangat berbeda dengan Dokter Forensik yang lebih banyak berurusan dengan penegak hukum.

Namun, secara umum, Perawat Forensik ini bukanlah entitas yang terpisah, tapi terintegrasi ke dalam kebutuhan perawatan pasien individu secara menyelutuh. Perawat Forensik tetap bekerja di banyak institusi kesehatan umum, paling sering di Rumah Sakit.

Kemampuan Dasar

Ada beberapa hal yang harus dikuasai oleh Perawat Forensik, yakni :

1. Berpikir Kritis

Masalah para korban jauh lebih dalam dari sekadar cedera fisik atau rasa sakit. Meski mungkin ada sedikit tanda cedera fisik, dalam beberapa kasus, Perawat Forensik harus dapat mengatasi masalah kesehatan mental terlebih dahulu.

Perawat Forensik sering bekerja secara mandiri dan harus menggunakan kemampuan berpikir kritis untuk memutuskan langkah terbaik berikutnya dalam menangani korban.

2. Mental yang Kuat

Pengalaman berurusan dengan kekerasan tentu akan memberi dampak yang mendalam bagi seorang Perawat Forensik. Bisa saja pandangan mereka tentang hal-hal di sekelilingnya akan berubah seiring waktu.

Karena itu, Perawat Forensik harus punya support system yang kuat dan coping mechanism efektif. Ini akan sangat membantu mereka mempertahankan kemampuan berempati setiap hari untuk pasien mereka, dan terus menyuarakan keadilan.

3. Fokus Penuh

Perawat Forensik wajib peka pada keadaan pasien. Alhasil, mereka akan mencurahkan segala tenaga dan upaya selama pendampingan. Perhatian akan diberikan secara penuh untuk memastikan pasien sekaligus korban menjalani proses pemulihan dengan baik. Ini jarang terjadi di dunia keperawatan.

Apa Ada Perawat Forensik di Indonesia?

Sejauh ini, belum ada pendidikan spesialisasi dalam negeri. Tapi, PPNI pada 2020 lalu memberi sinyal bahwa Spesialisasi Forensik bakal dibuka beberapa tahun lagi.

Selain itu, sudah ada International Association of Forensic Nurses sebagai asosiasi Perawat Forensik, yang memang di-endorse oleh American Nurses Association. Anggotanya saat ini mencapai 6.000 perawat di 12 negara.

Itu tadi beberapa fakta menarik tentang Perawat Forensik. Kamu tertarik jadi salah satunya?

Twitter