Pernah melihat teman sejawat mengukur Central Venous Pressure (CVP)? ini adalah prosedur medis untuk mengukur tekanan dalam vena besar yang berada di dekat jantung, yaitu vena cava superior atau vena cava inferior. CVP biasanya diukur menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam vena sentral, seperti vena jugularis interna atau vena subklavia.
Pengukuran CVP dapat memberikan informasi tentang kondisi hemodinamik pasien, seperti keadaan dehidrasi, gagal jantung, kerusakan jantung, atau hipovolemia. Selain itu, pengukuran CVP juga digunakan untuk memantau respons terhadap terapi cairan atau obat-obatan yang diberikan kepada pasien.
Tujuan Pengukuran CVP
Umumnya, ada tiga tujuan utama dan pengukuran CVP ini, yakni :
1. Untuk mengetahui status klinis pasien yang ditujukan untuk mengetahui kecukupan volume darah vena dan perubahan fungsi kardiovaskuler.
2. Untuk mencerminkan fungsi ventrikel kanan. Karena kebanyakan gagal ventrikel kanan adalah akibat dari kegagalan ventrikel kiri.
3. Memperkirakan volume kekurangan darah yang sedang dialami pasien dalam perawatan.
Pengukuran CVP sendiri dilakukan setelah kateter vena sentral (Central Venous Catheter/CVC) dimasukkan. CVC adalah sejenis kateter digunakan dalam prosedur ini. Di sisi lain, salah satu tujuan pemasangan CVC adalah sebagai akses masuknya cairan pada pasien dengan kondisi serius.
Area Penempatan CVC
Central Venous Catheter (CVC) dapat ditempatkan di beberapa area di tubuh, termasuk:
1. Vena jugularis interna (internal jugular vein) : Kateter dimasukkan melalui vena jugularis interna di leher.
2. Vena subklavia (subclavian vein) : Kateter dimasukkan melalui vena subklavia di bawah klavikula (tulang selangka).
3. Vena femoralis (femoral vein) : Kateter dimasukkan melalui vena femoralis di daerah pangkal paha.
4. Vena basilica (basilic vein) atau vena cephalica (cephalic vein) di lengan : Kateter dimasukkan melalui vena basilica atau vena cephalica di lengan.
Pemilihan area penempatan CVC tergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien serta pertimbangan medis yang diperlukan.
(Sumber : Children Hospital of Philadephia)
Indikasi Pemasangan CVC
Terdapat empat indikasi sehingga seorang pasien harus dipasangkan CVC :
1. Operasi jantung atau operasi lain yang berisiko pendarahan hebat.
2. Pasien yang mendapat obat vasoaktif, nutrisi perenteral, atau jika vena perifer tidak adekuat.
3. Trauma berat sehingga terjadi pendarahan dalam jumlah banyak.
4. Pemberian cairan IV secara cepat.
Persiapan Pemasangan CVC
Persiapan Alat :
- Skala pengukur (manometer)
- Selang penghubung (manometer line)
- Waterpass
- Set infus dan cairan yang akan di pakai (NaCl 0,9%)
- Stopcock atau keran 3-4 cabang (three way)
- Standar infus
- Plester
- Baki beralas (untuk menempatkan semua alat)
Persiapan Pasien dan Lingkungan :
- Informed consent : Perkenalkan nama, jelaskan tujuan pelaksanaan, kemungkinan yang terjadi saat tindakan, dan waktu pelaksanaan.
- Atur posisi pasien sesuai kebutuhan.
- Berikan privasi pada pasien.
Cara Pemasangan CVC pada Pasien
1. Cuci tangan sebelum memasang CVC.
2. Pasien harus dalam posisi berbaring lurus (Trendelenburg position).
3, Gunakan waterpass untuk menentukan titik nol sesuai dengan tinggi atrium kanan atau sejajar dengan intercostal space (ICS) 2-3 mid aksila.
4. Sambungkan set infus dengan manometer CVP
5. Sambungkan cairan infus dengan selang penghubung (manometer line) dan stopcock three way.
6. Tempatkan skala pengukuran (manometer) sejajar tegak lurus dengan titik nol yang telah ditentukan
7. Tutup stopcock atau keran infus yang mengarah ke pembuluh darah (jantung), lalu secara perlahan alirkan cairan ke dalam manometer hingga mencapai batas 20-25 cmH2O.
8. Setelah manometer terisi cairan, hentikan tetesan infus dan putar stopcock sehingga cairan dari manometer mengalir ke arah pembuluh (jantung).
9. Perhatikan fluktuasi cairan pada manometer dan catat angka di mana cairan bergerak stabil (hingga cairan tidak turun lagi). Angka yang terlihat pada permukaan air adalah nilai CVP.
10. Putar stopcock ke posisi semula agar cairan mengalir dari botol infus ke arah pembuluh darah (jantung). Atur tetesan infus seperti semula.
11. Rapikan seluruh peralatan yang baru saja digunakan.
12. Cuci kedua tangan lagi.
(Sumber : NurseKey)
Peranan Perawat dalam Pemasangan CVC
Sebelum pemasangan :
a. Menyiapkan alat-alat untuk tusukan dan pemantauan.
b. Menyiapkan klien dengan menjelaskan prosedur dan tujuan pemantauan, serta mengatur posisi klien sesuai dengan lokasi pemasangan kateter.
Selama pemasangan :
a. Menjaga kesterilan alat yang digunakan.
b. Memantau tanda dan gejala komplikasi selama pemasangan, seperti gangguan irama jantung dan perdarahan.
c. Membuat klien merasa aman dan nyaman selama prosedur dilakukan.
Setelah pemasangan :
a. Mendapatkan nilai yang akurat dengan melakukan langkah-langkah berikut:
- Melakukan Zero Balance untuk menentukan titik nol pasien dengan menggabungkan garis yang dibuat dari sela iga keempat dengan pertengahan axilla. Titik nol tersebut disejajarkan dengan transduser.
- Melakukan Zero Balance setiap pergantian shift atau jika nilai gelombang pada monitor tidak sesuai dengan kondisi klinis klien, serta setiap ada perubahan posisi klien.
- Melakukan kalibrasi sebelum pemasangan alat pemantau, setiap pergantian shift, dan jika ada keraguan terhadap nilai atau gelombang yang terlihat pada monitor.
b. Menginterpretasikan nilai yang terlihat pada monitor berdasarkan kondisi klinis klien.
c. Mencatat nilai tekanan dan tren perubahan hemodinamik.
d. Memantau perubahan hemodinamik setelah pemberian obat-obatan.
e. Mencegah komplikasi dan mengenali gejala serta tanda-tanda komplikasi.
f. Memberikan rasa nyaman dan aman pada pasien.
g. Memastikan posisi yang tepat dari alat yang dipasang dengan memantau gelombang tekanan pada monitor dan melakukan pemeriksaan foto toraks (CVP, Swans gans).
Tahapan Akhir Prosedur Pemasangan CVC
Cara mengukur Central Venous Pressure (CVP) :
- Menggunakan transduser (mmHg)
- Menggunakan manometer (cmH2O)
Rentang nilai normal CVP :
- Dalam mmHg : 3 - 8 mmHg
- Dalam cmH2O : 4 - 11 cmH2O
Rentang nilai yang diperbolehkan :
- Dalam mmHg : 3 - 11 mmHg
- Dalam cmH2O : 4 - 15 cmH2O
Penyimpangan nilai CVP :
- Meningkat: merupakan tanda adanya kelebihan cairan
- Menurun: merupakan tanda adanya kekurangan cairan
Semoga artikel ini bisa membantumu lebih paham tentang prosedur CVP, ya!
Referensi :
Jaffe, A., Goryachev, I., Sodini, C., & Anthony, B. W. (2023). Central venous pressure estimation with force-coupled ultrasound of the internal jugular vein. Scientific Reports, 13(1). https://doi.org/10.1038/s41598-022-22867-w
Zamboni, P., Malagoni, A. M., Menegatti, E., Ragazzi, R., Tavoni, V., Tessari, M., & Beggs, C. B. (2020). Central venous pressure estimation from ultrasound assessment of the jugular venous pulse. PloS one, 15(10), e0240057. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0240057
Zamboni, P., Malagoni, A. M., Menegatti, E., Ragazzi, R., Tavoni, V., Tessari, M., & Beggs, C. B. (2020). Central Venous Pressure Estimation from ultrasound assessment of the Jugular Venous Pulse. PLOS ONE, 15(10). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0240057
Physiology, central venous pressure - StatPearls - NCBI Bookshelf. (n.d.). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519493/
Panji, P. A. S. (n.d.). Mengenal central venous catheter. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1181/mengenal-central-venous-catheter
Sugandi, A. (2022, November 24). Pengukuran CVP (central venous pressure): Indikasi Dan Arti Klinis. Nerslicious. https://www.nerslicious.com/pengukuran-cvp/