Pernah melihat teman sejawat memasang nasogastrik (NGT)? Metode tersebut memang punya peran vital untuk menjaga kondisi pasien saat jalani perawatan.
Sebagai seorang perawat, memahami dan memiliki keterampilan dalam memasang NGT adalah hal yang penting untuk menunjang perawatan pasien yang membutuhkan nutrisi dan obat melalui selang NGT.
Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai pengertian, teknik, indikasi, kontraindikasi, serta perawatan pasien yang memerlukan pemasangan selang NGT.
Pengertian Pemasangan NGT
Pemasangan (intubasi) NGT adalah tindakan di mana sebuah selang plastik yang tipis dimasukkan ke dalam rongga hidung dan bergerak menuju esofagus dan kemudian masuk ke dalam perut.
Setelah selang NGT terpasang dan diposisikan dengan benar, maka asupan nutrisi serta obat-obatan dapat diberikan melalui selang tersebut dengan menggunakan spuit 10cc sebagai tempat awal.
Prosedur ini sering digunakan untuk memberikan nutrisi atau obat-obatan kepada pasien yang tidak dapat menelan atau makan. Selang NGT ini biasanya pendek dan digunakan untuk mengeluarkan isi dan sekresi lambung.
Tujuan Pemasangan NGT
Tujuan utama pemasangan selang NGT adalah untuk memberikan nutrisi, obat-obatan, atau cairan secara langsung ke dalam lambung pasien yang sulit menelan atau tidak sadar (comatose), melalui lubang hidung atau mulut dan melewati kerongkongan.
Pada pasien yang tidak sadar, selang NGT ini turut mencegah terjadinya atropi pada esofagus atau organ lambung.
Selain itu, selang NGT juga dapat digunakan untuk tujuan diagnosa, seperti pengambilan sampel cairan lambung atau pengukuran produksi asam lambung. Pemasangan selang NGT juga dapat membantu dalam mengosongkan isi lambung (irigasi lambung) pasien, seperti dalam kasus keracunan atau overdosis.
Pada pasien yang mengalami pendarahan pada lambung, selang NGT berfungsi mengeluarkan darah sebagai tindakan darurat.
Jenis-Jenis Selang NGT
Ada banyak jenis selang untuk pemasangan NGT. Tapi, yang paling sering digunakan adalah :
- Selang Levin : Selang plastik multiguna lumen tunggal. Jenis selang ini lebih kaku dan kurang fleksibel dibandingkan dengan selang NGT standar. Selang Levin sering digunakan untuk mengeluarkan isi lambung.
(Gambar 1 : Selang Levin/Levin Tube)
- Selang Salem Sump : Jenis selang ini memiliki dua lumen, yang satu digunakan untuk pengeluaran isi lambung dan yang lain digunakan untuk memasukkan udara ke dalam lambung agar selang tetap di tempat. Jenis selang ini sering digunakan pada pasien yang membutuhkan pengeluaran isi lambung yang lebih banyak.
(Gambar 2 : Selang Salem Sump/Salem Sump Tube)
- Selang Dobhoff : Selang ini berukuran lebih kecil dan lebih fleksibel dibandingkan dengan selang NGT standar. Selang Dobhoff biasanya digunakan pada pasien yang memiliki risiko aspirasi atau untuk memberikan nutrisi atau obat-obatan yang lebih akurat ke tempat yang dituju.
(Gambar 3 : Selang Dobhoff/Dobhoff Tube)
Indikasi Pemasangan Selang NGT
Dengan memasang selang NGT, perawat bisa memperoleh akses langsung ke perut dan isinya. Pemasangan NGT memiliki berbagai indikasi terapeutik yang meliputi :
1. Dekompresi lambung
Pemasangan selang nasogastrik dilakukan untuk membuang isi lambung dengan menggunakan suction pada kasus obstruksi usus dan ileus paralitik atau ketika pembedahan pada lambung atau usus dilakukan.
2. Aspirasi isi lambung
Selang NGT juga digunakan untuk mendapatkan spesimen cairan lambung dan dapat membantu drainase pada kasus overdosis atau keracunan obat.
3. Pemberian makanan dan obat
Melalui selang NGT, nutrisi dan obat-obatan dapat diberikan langsung ke saluran pencernaan. Pemasangan NGT juga dapat digunakan sebagai awal dari makanan enteral.
4. Pencegahan muntah dan aspirasi
Dalam pasien trauma, pemasangan selang NGT dapat membantu mencegah muntah dan aspirasi serta membantu dalam penilaian perdarahan pada sistem pencernaan.
Kontraindikasi Pemasangan Selang NGT
Secara umum, kontraindikasi pemasangan selang NGT terbagi menjadi dua yakni kontraindikasi absolut dan kontraindikasi relatif.
Kontraindikasi Absolut :
Trauma pada wajah atau fraktur cribiform plate, karena dapat memperburuk trauma dan menyebabkan malposisi parah ke dalam tengkorak. Jika terjadi kondisi ini, selang orogastrik harus digunakan sebagai alternatif. Pemasangan NGT juga tidak disarankan untuk pasien yang baru menjalani pembedahan hidung.
Kontraindikasi Relatif :
Meliputi gangguan koagulasi, varises, striktur, atau ruptur esofagus, obstruksi esofagus, anastomosis esofagus dan lambung, kelainan anatomis wajah, riwayat konsumsi zat kimia korosif, serta pada pasien yang baru menjalani tindakan bypass lambung, reparasi hernia, atau anatomi saluran cerna yang abnormal.
Pemasangan NGT pada kondisi ini harus dinilai terlebih dahulu oleh dokter spesialis radiologi atau THT, dan dapat dilakukan dengan bantuan fluoroskopi atau laringoskopi.
Risiko dan Komplikasi Pemasangan Selang NGT
Pemasangan selang NGT tidak selalu bebas risiko dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Beberapa risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi setelah pemasangan NGT antara lain :
- Cedera pada mukosa hidung, faring, esofagus, atau lambung saat memasukkan atau melepas selang NGT.
- Aspirasi, yaitu ketika makanan, cairan, atau isi lambung lainnya masuk ke dalam paru-paru melalui selang NGT.
- Perforasi esofagus atau lambung, yaitu lubang atau robekan pada dinding esofagus atau lambung.
- Malposisi, yaitu posisi selang NGT yang tidak benar, bisa menyebabkan terjadinya muntah, aspirasi, atau dekompresi yang tidak adekuat.
- Infeksi saluran napas bagian atas atau infeksi lambung akibat pemasangan NGT.
- Penyumbatan selang NGT oleh makanan, lendir, atau benda asing lainnya.
- Gangguan elektrolit, yaitu ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam tubuh, terutama ketika selang NGT digunakan untuk pemberian nutrisi.
- Gangguan kardiovaskular, terutama jika terjadi aspirasi dan pneumonia.
- Pendarahan hidung atau hemoptisis (batuk darah) saat memasukkan atau melepas selang NGT.
Alat-Alat yang Dibutuhkan untuk Memasang Selang NGT
- Selang NGT, ukurannya disesuaikan dengan usia pasien (Dewasa 16-18 Fr, anak-anak ukurannya 12-14 Fr, bayi ukuran 6 Fr),
- Jelly/pelumas,
- Stetoskop,
- Handscoon bersih,
- Spuit 10 cc,
- Bengkok,
- Handuk,
- Penutup selang lambung,
- Plester dan gunting,
- Spatel lidah,
- Tisu,
- Gunting.
Prosedur Pemasangan Selang NGT
Secara umum, terdapat beberapa cara untuk memasang selang NGT ke lambung pasien :
1. Sebelum melakukan tindakan, jelaskan prosedur kepada pasien dan keluarga.
2. Atur posisi tidur pasien sesuai dengan pedoman pengaturan posisi pasien.
3. Cuci tangan dan persiapkan alat yang akan digunakan.
4. Rongga hidung akan diperiksa untuk memastikan tidak ada kelainan.
5. Letakkan handuk di bawah kepala pasien untuk menyerap cairan.
6. Ukur panjang selang lambung dengan cara mengukurnya dari pangkal hidung sampai telinga pasien dan prosesus xiphoid.
7. Beri tanda pada selang lambung dengan plester sesuai dengan panjang yang telah diukur.
8. Obat bius lokal diberikan sehingga akan menyebabkan mati rasa pada area hidung dan kerongkongan untuk sementara, tapi pasien tetap sadar.
9. Oleskan jelly/pelumas pada selang lambung sepanjang 7-10 cm. Ini untuk mempermudah masuknya selang saat didorong dari hidung menuju lambung dan mengurangi nyeri pada hidung dan kerongkongan pasien.
10. Masukkan selang lambung melalui salah satu lubang hidung dengan cara memposisikan kepala pasien dalam posisi ekstensi dan bila selang sudah sampai di orofaring, kepala pasien diubah menjadi posisi fleksi.
11. Ketika selang NGT dimasukkan melalui lubang hidung menuju lambung, pasien diminta membantu dengan melakukan gerakan menelan.
12. Jika pasien batuk, hentikan memasukkan selang lambung dan anjurkan pasien untuk bernafas dalam.
13. Setelah pasien rileks, selang lambung dimasukkan kembali.
14. Periksa apakah selang lambung sudah masuk ke dalam lambung dengan cara menghisap cairan lambung atau memasukkan udara sebanyak 5-10 cc melalui spuit 10 cc dan mendengarkan menggunakan stetoskop pada kuadran atas perut kiri.
15. Jika terdengar suara udara di lambung, plester selang lambung ke ujung hidung. Tutup selang lambung atau sambungkan dengan plastik penampung.
16. Rapikan alat, pasien dan lingkungannya, lalu bersihkan alat dan cuci tangan.
17. Setelah selang sampai di lambung, rontgen dada dilakukan untuk memastikan posisi selang sudah tepat.
18. Dokumentasikan prosedur di status pasien yang mencakup waktu pemasangan, jumlah, dan warna cairan lambung.
Yang Harus Diperhatikan Setelah Memasang NGT
Pemasangan NGT dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada hidung dan tenggorokan serta mual pada pasien. Jika pemasangan selang makan dilakukan untuk tujuan diagnostik, pasien dapat pulang ke rumah setelah prosedur selesai.
Namun, jika prosedur ini dilakukan sebagai bagian dari pengobatan, pasien mungkin harus dirawat inap di rumah sakit selama beberapa hari.
Selama perawatan di rumah sakit, pasien akan dipantau untuk memastikan jumlah cairan yang masuk dan keluar dari tubuh, dan untuk memeriksa apakah selang makan tersumbat. Bila selang tersumbat, pembilasan dengan cairan saline mungkin diperlukan.
Selain itu, perawat juga akan memeriksa kondisi kulit di sekitar selang makan, apakah terjadi kemerahan, pembengkakan, atau perdarahan. Pasien juga akan dimonitor untuk memeriksa apakah ada kembung pada perut.
Itu tadi penjelasan tentang seluk-beluk pemasangan selang nasogastrik. Semoga bermanfaat, ya!
Referensi :
Li, J., Sun, X., & Wu, X. (2022). Effects of implementation strategies aimed at improving high-value verification methods of nasogastric tube placement: A systematic review. Frontiers in nutrition, 9, 1009666. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.1009666
Chauhan, D., Varma, S., Dani, M., Fertleman, M. B., & Koizia, L. J. (2021). Nasogastric Tube Feeding in Older Patients: A Review of Current Practice and Challenges Faced. Current gerontology and geriatrics research, 2021, 6650675. https://doi.org/10.1155/2021/6650675
Vadivelu, N., Kodumudi, G., Leffert, L. R., Pierson, D. C., Rein, L. K., Silverman, M. S., Cornett, E. M., & Kaye, A. D. (2023). Evolving Therapeutic Roles of Nasogastric Tubes: Current Concepts in Clinical Practice. Advances in therapy, 40(3), 828–843. https://doi.org/10.1007/s12325-022-02406-9
Sigmon, D. F., & An, J. (2022). Nasogastric Tube. In StatPearls. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556063/
Vadivelu, N., Kodumudi, G., Leffert, L. R., Pierson, D. C., Rein, L. K., Silverman, M. S., Cornett, E. M., & Kaye, A. D. (2023). Evolving therapeutic roles of nasogastric tubes: Current concepts in clinical practice. Advances in Therapy, 40(3), 828–843. https://doi.org/10.1007/s12325-022-02406-9
Fan, E. M., Tan, S. B., & Ang, S. Y. (2017). Nasogastric tube placement confirmation: Where we are and where we should be heading. Proceedings of Singapore Healthcare, 26(3), 189–195. https://doi.org/10.1177/2010105817705141
Nascimento, A., Carvalho, M., Nogueira, J., Abreu, P., & Nzwalo, H. (2018). Complications Associated With Nasogastric Tube Placement in the Acute Phase of Stroke: A Systematic Review. The Journal of neuroscience nursing : journal of the American Association of Neuroscience Nurses, 50(4), 193–198. https://doi.org/10.1097/JNN.0000000000000372
Mandal, M., Karmakar, A., & Basu, S. R. (2018). Nasogastric tube insertion in anaesthetised, intubated adult patients: A comparison between three techniques. Indian journal of anaesthesia, 62(8), 609–615. https://doi.org/10.4103/ija.IJA_342_18
Fauzi, N. (2022, July 31). SOP Pemasangan NGT Lengkap Sesuai Standar Akreditasi. Nerslicious. https://www.nerslicious.com/sop-pemasangan-ngt/#comment-1575
Sari, J. I. (n.d.). Pemasangan NGT - Fungsi, Prosedur, Dan Komplikasi. SehatQ. https://www.sehatq.com/tindakan-medis/pasang-ngt
Gracia, E. (2022, August 16). Indikasi Pemasangan Nasogastric Tube. Alomedika. https://www.alomedika.com/tindakan-medis/gastroentero-hepatologi/pemasangan-nasogastric-tube/indikasi
Gracia, E. (2021, September 24). Kontraindikasi Pemasangan Nasogastric Tube. Alomedika. https://www.alomedika.com/tindakan-medis/gastroentero-hepatologi/pemasangan-nasogastric-tube/kontraindikasi
Gracia, E. (2021, September 24). Komplikasi Pemasangan Nasogastric Tube. Alomedika. https://www.alomedika.com/tindakan-medis/gastroentero-hepatologi/pemasangan-nasogastric-tube/komplikasi
Gracia, E. (2021, September 24). Teknik Pemasangan Nasogastric Tube. Alomedika. https://www.alomedika.com/tindakan-medis/gastroentero-hepatologi/pemasangan-nasogastric-tube/teknik
Nasogastric tube (NGT), Tabung Untuk Anda Yang Sulit Menelan. Hello Sehat. (2021, February 23). https://hellosehat.com/sehat/tes-kesehatan/pemasangan-ngt/