Menjaga kesehatan kulit wajah memang susah-susah gampang. Kadang salah sabun cuci muka, salah memilih riasan, hingga salah cara perawatan. Belum lagi 10 mitos yang masih membuat orang was-was saat merawat wajah.
Nah, situs berita Insider bertanya pada banyak dermatologis untuk mengupas segala keresahan sekaligus menjawab mitos-mitos tak berdasar.
1. Tidak boleh mencuci muka saat mandi
Siapa bilang tak boleh mencuci muka saat mandi? Tetap bisa, kok. Tapi menurut Shasa Hu, dokter kulit bersertifikat dan salah satu pendiri layanan konsultasi perawatan kulit BiaLife, tetap harus berhati-hati.
"Saat mencuci muka di kamar mandi, kabut hangat dari pancuran mendorong pengelupasan kulit yang lebih dalam dan membuka pori-pori yang tersumbat," katanya.
Selain tak boleh menggunakan air panas, memcuci muka saat mandi akan membersihkan kulit dengan lebih dalam, sehingga siap untuk rutinias perawatan kulit selanjutnya.
2. Harus selalu mencuci muka dua kali sehari
Eit, ternyata ini tergantung dari jenis kulit masing-masing orang dan apa yang perlu dibersihkan. Contohnya, kulit kering atau sensitif boleh dibersihkan pada malam hari, tapi kulit berminyak perlu dibersihkan minimal dua kali sehari.
Kalau selesai berolahraga atau abru saja memakai riasan tebal, direkomendasikan untuk langsung mencuci muka setelahnya atau sebelum sebelum tidur.
"Membersihkan wajah sebelum tidur umumnya dianjurkan tidak hanya untuk menghilangkan makeup tapi juga kotoran dan polusi yang menumpuk di kulit kita di siang hari," ujar Hadley King, dermatologis yang berbasis di New York.
3. Produk hanya efektif jika wajah terasa kencang setelah digunakan
Salah kaprah yang sering muncul adalah jika kulit terbakar atau mengalami iritasi berarti bahan perawatan kulit yang digunakan sedang bekerja. Padahal, itu adalah gejala bahwa kulit sedang mengalami gangguan.
"Itu mengganggu mantel asam pelindung kulit, yang dapat menyebabkan kepekaan kulit lebih lanjut dan bahkan infeksi kulit," jelas Andrey Kunin, seorang dokter kulit dan pendiri merek perawatan kulit klinis DERMAdoctor.
Namun. tak semua kasusnya berarti buruk. Zat asam tertentu dan retinoid bisa menghasilkan sedikit sensasi terbakar atau reaksi pengelupasan sampai kulit menyesuaikan diri. Gejalanya akan reda saat sel berganti dan diseimbangkan kembali oleh bahan aktif. Yang penting, selalu konsultasi dengan dokter kulit agar tidak gegabah.
4. Mencuci muka dengan sabun mandi dan air sudah cukup
Sabun batang biasa bisa menyebabkan kulit wajah kering dan ititasi, loh. Kandungannya akan menghilangkan minyak alami kulit, sehingga mengganggu kadar pH serta merusak lapisan penghalang kulit.
Rachel Nazarian, seorang dermatologis yang berbasis di New York, menyarankan agar wajah dibasuh menggunakan pembersih lembut dan bebas pewangi. Sebab produk tersebut cukup manjur dan sesuai dengan keunikan kulit masing-masing.
5. Menggosok dengan waslap atau cleasing brush adalah cara terbaik
Pernah memakai waslap atau cleasing brush untuk membersihkan wajah? Ternyata, itu tidak ampuh untuk menghilangkan minyak atau lapisan polimer riasan ddari atas permukaan kulit wajah.
"Seiring waktu, kulit akan merespons pengelupasan mekanis yang agresif dengan memproduksi lebih banyak minyak, yang dapat menyebabkan penyumbatan," ungkap Shasa Hu.
Bahkan cleasing brush ternyata bisa menyebabkan celah mikroskopis pada kulit, sehingga risiko reaksi alergi dan iritasi ikut meningkat. Hu merekomendasikan pemakaian muslin cloth yang lebih lembut.
6. Jerawat muncul karena tidak mencuci muka setiap hari
Memang mencuci muka bisa membantu mencegah jerawat, tapi genetika dan hormon juga punya pengaruh besar. Termasuk jenis kulit masing-masing orang.
"Jika kamu memiliki kulit berminyak dan rentan berjerawat, maka pori-pori mungkin lebih tersumbat dan berjerawat jika tidak mencuci muka secara teratur," kata Hadley King.
Tapi kalau kulit tidak terlalu berminyak atau berjerawat, tidak mencuci muka secara rutin tidak akan membuat seseorang berjerawat.
7. Tidak boleh menggunakan waslap untuk mengeringkan wajah
Ini berhubungan dengan poin kelima. Menggunakan waslap akan jadi masalah jika kain tersebut sudah terkontaminasi dengan bakteri, ragi atau jamur. Terlebih juga permukaannya sudah sangat kasar sehingga menimbulkan iritasi. Yang penting, kainnya harus dibersihkan secara teratur.
8. Tidak perlu mencuci tangan sebelum mencuci muka
Tangan memang selalu luput, padahal permukaannya mengandung banyak bakteri sebab selalu digunakan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk mengetik di keyboard atau layar ponsel. Shasa Hu menyebut bahwa mencuci tangan sebelum mencuci muka adalah cara yang terbaik.
9. Tidak perlu membersihkan riasan sebelum mencuci wajah
Beberapa orang percaya pembersih dapat menghilangkan riasan dan membersihkan kulit dalam satu gerakan. Tapi, Shasa Hu sangat merekomendasikan menghapus riasan adalah langkah pertama sebelum melakukan rutinitas perawatan kulit.
"Riasan memiliki pigmen, pengawet, mineral, dan logam yang seringkali dapat menyumbat pori-pori jika dibiarkan terlalu lama, dan mencegah penetrasi produk perawatan kulit," jelasnya.
10. Mencuci wajah hanya dengan makeup remover sudah cukup
Meski produk penghapus riasan harus menjadi langkah pertama dari rutinitas malam hari seseorang, ini harusnya bukan satu-satunya rutinitas membersihkan kulit wajah.
"Produk pembersih menghilangkan sebagian besar bakteri, kotoran, dan minyak, tetapi juga meninggalkan jejak residu. Hal ini berpotensi menyebabkan jerawat dan kelenjar yang terinfeksi, terutama di sekitar kelopak mata dan bulu mata," kata Rachel Nazarian.
Jadinya? Membersihkan wajah yang tepat selalu butuh bilasan berbahan dasar air agar benar-benar bersih.
Semoga penjelasan ini bisa membantu kamu dalam merawat kulit, ya!
Referensi :
Guerra, J. (2023, January 4). Dermatologists debunk 10 myths about washing your face. Insider. Retrieved January 18, 2023, from https://www.insider.com/should-you-wash-your-face-in-the-shower-dermatologists-advise-2019-6
Santosa, L. W. (2023, January 5). 10 Mitos Saat Mencuci Muka Menurut pakar dermatologi. Antara News. Retrieved January 18, 2023, from https://www.antaranews.com/berita/3337305/10-mitos-saat-mencuci-muka-menurut-pakar-dermatologi