Ternyata, awal menstruasi seorang perempuan yang dimulai sebelum usia 13 tahun berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 pada usia paruh baya. Ini diungkapkan dalam sebuah riset yang dilakukan di Amerika Serikat dan dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ) Nutrition Prevention & Health pada hari Rabu kemarin (6/12/2023).
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa awal menstruasi terutama sebelum usia 10 tahun juga terkait dengan risiko stroke sebelum usia 65 tahun pada wanita yang telah didiagnosis menderita diabetes. Temuan ini muncul setelah analisis data dari lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Dalam laporan ilmiah tersebut, peneliti dari Universitas Tulane dan Rumah Sakit Brigham dan Wanita di AS menegaskan bahwa penelitian ini bersifat observasional. Dengan kata lain, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu polanya lebih jauh.
"Usia yang lebih dini pada (siklus menstruasi pertama) mungkin menjadi salah satu indikator awal kehidupan dari lintasan penyakit kardiometabolik pada wanita," demikian saran mereka dalam penelitian mereka.
Mereka mengindikasikan bahwa usia awal menstruasi mungkin menjadi petunjuk awal dari perjalanan penyakit kardiometabolik pada wanita. Sekitar 10 persen dari wanita dalam penelitian tersebut, atau sebanyak 1.773, mengabarkan memiliki diabetes tipe 2. Lebih lanjut, 11,5 persen dari jumlah tersebut, atau 203 orang, melaporkan memiliki beberapa bentuk penyakit kardiovaskular.
Hasil riset menunjukkan bahwa risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat sebesar 32 persen bagi mereka yang menstruasi pada usia 10 tahun atau sebelumnya, 14 persen pada usia 11 tahun, dan hingga 29 persen bagi yang menstruasi pada usia 12 tahun.
Meski belum menemukan pola dan faktor risiko pastinya, tim meneliti menyebut ada satu penjelasan yang bisa menjadi penyebab utama hal tersebut.
"Salah satu penjelasan potensial adalah bahwa perempuan terpapar estrogen dalam jangka waktu yang lebih lama, dan menstruasi dini dikaitkan dengan kadar estrogen yang lebih tinggi,” jelas tim peneliti seperti mereka tulis dalam artikel jurnal.
Mereka juga menyoroti bahwa berat badan dapat menjadi faktor yang signifikan, karena ketika menyesuaikan data dengan berat badan, hubungan antara usia pertama menstruasi dan risiko stroke agak melemah, meskipun masih relevan.
Peneliti menegaskan bahwa penemuan ini mendukung ide bahwa usia awal menstruasi dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan dini terkait diabetes dan komplikasinya. Sumantra Ray, Direktur Eksekutif NNEdPro Global Center for Nutrition & Health yang ikut serta dalam penelitian ini, menyatakan bahwa penemuan ini menambah pemahaman terkait faktor risiko kardiometabolik pada wanita yang sebelumnya kurang dipahami dalam bidang penelitian ini.