Pencarian

Penggunaan Silikon untuk Kecantikan, Apa Saja yang Harus Diketahui?

post-title

Meskipun penggunaan silikon telah menjadi salah satu cara untuk mempercantik diri, penting untuk diingat bahwa prosedur ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Menurut dr. Arini Widodo, seorang dokter spesialis kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani prosedur tersebut masih sangat penting.

"Individu yang tertarik untuk menggunakan silikon harus berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman di bidang ini," ungkapnya seperti yang dilansir oleh ANTARA pada Selasa lalu (13/6/2023).

Perempuyan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut menjelaskan bahwa konsultasi sebelumnya sangat penting karena keamanan penggunaan silikon dalam jangka panjang masih menjadi perdebatan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya risiko dan komplikasi potensial, seperti reaksi inflamasi. Reaksi ini dapat mengakibatkan perubahan tekstur kulit, peradangan, rasa nyeri, dan pembentukan kapsul fibrosa di sekitar silikon.

Selain itu, penggunaan silikon juga dapat berisiko terhadap gangguan autoimun, infeksi, pendarahan, pergeseran implan, atau kerusakan jaringan sekitarnya. Tapi, dr. Arini menjelaskan bahwa tidak semua pasien akan mengalami komplikasi atau efek samping terkait dengan penggunaan silikon.

"Risiko dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi kesehatan individu, teknik penerapan silikon, dan keahlian dokter yang melakukan prosedur tersebut," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut dr. Arini, konsultasikan dengan dokter yang berpengalaman dalam prosedur penggunaan silikon merupakan langkah penting yang harus diambil. Selama konsultasi, dokter akan memberikan informasi yang akurat tentang risiko dan manfaat silikon, serta membantu membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien.

"Melakukan riset dan bertanya pada dokter adalah langkah yang perlu dilakukan. Pahami potensi risiko, teknik penerapan, dan efek samping yang mungkin terjadi agar Anda memiliki pemahaman yang jelas sebelum melanjutkan prosedur," tambahnya.

Selanjutnya, penting untuk memperhatikan kesehatan secara menyeluruh sebelum menggunakan silikon. Pastikan kondisi kesehatan memungkinkan untuk menjalani prosedur penggunaan silikon dengan aman. Dalam hal ini, diskusikan riwayat medis dengan dokter.

Setelah itu, ikuti dengan cermat panduan perawatan setelah prosedur yang disarankan oleh dokter.

"Terakhir, perhatikan tanda-tanda yang mencurigakan seperti peradangan berlebihan, rasa sakit yang tak tertahankan, infeksi, atau perubahan sensasi setelah penggunaan silikon. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter Anda untuk evaluasi dan perawatan yang tepat," jelas dr. Arini.

Lantas apakah ada alternatif lain selain silikon?  Ternyata ada, dan salah satunya adalah terapi cahaya.

Menurut dr. Arini, terapi cahaya seperti laser atau LED dapat membantu mengatasi berbagai masalah kulit dengan merangsang produksi kolagen secara alami.

"Terapi cahaya seperti terapi laser atau terapi LED dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, bekas luka, hiperpigmentasi, dan tanda-tanda penuaan," ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa perawatan non-bedah seperti penggunaan botox, filler, atau laser juga dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki tampilan kulit secara efektif.

Selain itu, pengisian wajah dengan bahan alami seperti asam hialuronat atau kalsium hidroksiapatit juga merupakan alternatif untuk mengisi keriput, garis halus, atau mengembalikan volume wajah yang hilang.

Tidak hanya itu, peeling menggunakan larutan kimiawi juga bisa dilakukan untuk mengelupas lapisan atas kulit dan merangsang regenerasi kulit baru, serta membantu mengatasi noda, kerutan, dan tekstur yang tidak merata.

Karena itu, dr. Arini menekankan bahwa rutinitas perawatan kulit yang baik juga sangat penting dalam upaya mempercantik diri.

"Melakukan pembersihan, pelembapan, perlindungan dari sinar matahari, dan menggunakan produk perawatan kulit yang tepat juga berkontribusi pada peningkatan keindahan kulit," tambahnya.

Sebagai penutup, dr. Arini menyarankan alternatif-alternatif tersebut sebagai pengganti penggunaan silikon, mengingat masih adanya perdebatan mengenai keamanan penggunaan silikon dalam jangka panjang di kalangan komunitas medis dan ilmiah, meskipun telah banyak digunakan dalam implan payudara, filler wajah, dan pengisian kerutan.

Twitter