Penggunaan tabir surya mampu melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Dokter kulit dr. Marsha Bianto, Sp.DV, menjelaskan bahwa sinar UV yang sampai ke bumi terbagi menjadi UV A dan UV B yang bisa memicu sejumlah kelainan kulit berbahaya.
"Seperti kanker kulit yang sangat erat hubungannya dengan (paparan) sinar UV," ungkap Marsha seperti dilansir oleh ANTARA pada Rabu pekan lalu (26/4/2023).
Lebih jauh, dokter lulusan pendidikan spesialis dermatologi dan venereologi di Universitas Indonesia tersebut juga mengatakan bahwa penggunaan tabir surya di tengah hawa panas dan paparan sinar UV yang tinggi sangat dianjurkan.
"Karena paparan sinar UV tinggi makanya banyak rekomendasi untuk menggunakan tabir surya. Itu bertujuan untuk menangkal sinar UV sehingga tidak menyebabkan kerusakan kulit," ujar Marsha.
Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin yang kini praktik di Rumah Sakit Kramat 128 dan Beyoutiful Clinic Pakubuwono tersebut menjelaskan bahwa paparan sinar UV bisa mengenai kulit bagian mana saja selama bagian kulit tersebut terkena paparan langsung sinar UV.
"Tapi, seringnya kita menggunakan pakaian yang lumayan memblokir sinar UV. Jadi, mungkin ada bagian-bagian yang tidak separah bagian yang terpapar sinar UV. Tapi, pada dasarnya semua bagian kulit itu bisa mengalami kerusakan akibat sinar UV," ungkapnya
Efek akut atau jangka pendek yang bisa muncul saat terpapar sinar UV tinggi adalah kulit terbakar sinar matahari. Ini bisa menyebabkan sejumlah keluhan seperti kulit terasa perih dan memerah.
Jika terpapar secara terus menerus, akan terjadi kerusakan atau degenerasi sel kulit yang dapat menyebabkan tumor jinak seperti keratosis seboroik atau benjolan hitam pada kulit, bercak hitam akibat sinar matahari, penuaan kulit, hingga yang paling berbahaya adalah munculnya tumor ganas seperti kanker kulit.
Marsha pun menganjurkan penggunaan tabir surya yang mengandung SPF dan PA++ untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari paparan sinar UV A dan UV B.
"Kita harus memilih tabir surya yang ada dua-duanya, selain SPF juga harus ada yang mengandung PA++," kata Marsha.
Sun Protection Factor (SPF) adalah pelindung yang terkandung dalam tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV B. SPF memiliki beberapa jenis seperti SPF 15, SPF 30, SPF 50, dan SPF 100.
Angka dalam berbagai jenis SPF merupakan indikator efektivitas dan ketahanan tabir surya dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV B. Marsha menganjurkan untuk menggunakan tabir surya dengan kandungan SPF 50 di tengah kondisi paparan sinar UV tinggi seperti saat ini.
Sementara Protection Grade of UVA (PA) merupakan pelindung dalam tabir surya yang melindungi kulit dari paparan sinar UV A. Semakin banyak tanda "+" maka efek perlindungan kulit dari sinar UV A akan lebih baik.
Selain menggunakan tabir surya, Marsha juga menghimbau masyarakat untuk menghindari terlalu sering aktivitas di luar ruangan dan memakai pelindung tambahan seperti topi, kacamata hitam, dan pakaian berlengan panjang.