Setelah membahas obat-obatan, MinHer mau mengajak teman sejawat mengetahui sejumlah keadaan darurat Untuk edisi pertama, kita membahas kategori gangguan pada sistem syaraf alias neurologi. Yuk simak!
PENTING (UNTUK SEMUA KONDISI) : Bawa pasien dengan kedaruratan neurologi ke rumah sakit yang memiliki fasilitas CT Scan dan memiliki dokter spesialis syaraf.
Penjelasan :
1. Cedera Saraf Tulang Belakang
Cedera saraf tulang belakang terjadi ketika tulang belakang rusak atau terganggu, biasanya akibat trauma atau kecelakaan. Hal ini dapat mengganggu fungsi saraf yang mengontrol pergerakan dan sensasi tubuh. Cedera ini dapat berakibat pada kelumpuhan atau kehilangan sensasi pada bagian tubuh tertentu, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan cedera.
2. Disrefleksia Otonom
Disrefleksia otonom adalah respons refleks yang tidak normal pada sistem saraf otonom, biasanya terjadi pada individu dengan cedera saraf tulang belakang di area tertentu. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba, berkeringat berlebihan, mual, atau gejala lainnya. Disrefleksia otonom sering kali dipicu oleh rangsangan yang tidak nyaman, seperti kandung kemih terisi penuh atau kulit yang teriritasi.
3. Aneurisma Serebral
Aneurisma serebral adalah pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah di otak. Ini dapat menyebabkan risiko pecahnya pembuluh darah dan perdarahan otak yang berpotensi mengancam jiwa. Gejalanya mungkin tidak terlihat hingga aneurisma pecah, termasuk sakit kepala parah, mual, muntah, kehilangan kesadaran, atau gangguan neurologis lainnya.
4. Stroke
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu, baik karena pembuluh darah tersumbat (stroke iskemik) atau pecah (stroke hemoragik). Ini dapat menyebabkan kerusakan otak akibat kurangnya oksigen dan nutrisi. Gejala stroke bisa meliputi kelumpuhan, kesulitan bicara, gangguan penglihatan, dan kehilangan koordinasi.
5. Kejang
Kejang adalah gangguan sementara pada aktivitas otak yang dapat menyebabkan kram otot, perubahan perilaku, dan hilangnya kesadaran. Kejang bisa bersifat epileptik (kronis) atau dapat dipicu oleh faktor lain seperti cedera kepala atau infeksi. Pengobatan sering melibatkan obat antikejang dan pengelolaan penyebab yang mendasarinya.
6. Cedera Otak Traumatis
Cedera otak traumatis adalah kerusakan otak yang terjadi akibat benturan atau trauma pada kepala. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai gejala, termasuk gangguan kognitif, perubahan perilaku, sakit kepala, kehilangan ingatan, atau masalah koordinasi. Tingkat keparahan cedera otak traumatis dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan perawatan medis dapat melibatkan rehabilitasi fisik dan terapi.