Pernah lihat tabung vacutainer? Terbuat dari tabung kaca atau plastik steril, fungsinya sebagai pengumpul darah yang dilengkapi sumbat karet berwarna sehingga terciptakan segel vakum dalam tabung. Ukurannya bermacam-macam, dan disesuaikan dengan kebutuhan saat mengambil sampel darah.
Tabung vacutainer sendiri mulai dikembangkan pada tahun 1947 oleh Joseph Kleiner, dan kini dipasarkan oleh Becton Dickinson (B-D). Vacutainer sendiri didahului oleh teknologi phlebotomy berbasis vakum lainnya, yakni vakum Keidel.
Versi tabung plastik, yang dikenal sebagai Vacutainer PLUS, dikembangkan di B-D pada awal 1990-an oleh E. Vogler, D. Montgomery dan G. Harper yang merupakan bagian dari Surface Science Group. Hasil pengembangannya sendiri sudah terdaftar di badan paten Amerika Serikat.
Vacutainer banyak digunakan dalam proses phlebotomy di negara maju sebab keamanannya terjamin dan mudah digunakan. Karena dirancang untuk menstabilkan serta mengawetkan spesimen darah sebelum uji analitis, maka sifatnya adalah aditif. Dan setiap warna di bagian tutup tabung vacutainer menunjukkan sifatnya masing-masing serta fungsi-fungsinya.
Nah, ini penjelasan singkat dari setiap warna tabung vacutainer :
Karena sifatnya yang aditif, darah untuk tabung vacutainer bisa dengan mudah diambil dalam jumlah banyak dalam sekali proses pengambilan sampel darah (multi draw), dan memiliki kemungkinan hemolisis yang lebih rendah. Ini berkat lapisan karet tipis, dan ujung luarnya yang dimasukkan ke ke dalam vena. Di negara berkembang, pengambilan darah masih umum dilakukan dengan menggunakan spuit atau spuit.
Untuk cara kerjanya, saat sebuah tabung dimasukkan dalam dudukannya, tutup karetnya ditusuk dengan jarum bagian dalam benda ini. Kemudian, ruang hampa dalam tabung menarik darah melalui jarum dan masuk ke dalam tabung.
Tabung yang terisi kemudian dilepas, kemudian diganti dengan tabung lainnya yang masih kosong. Cara serupa kembali dilakukan. Di sisi lain, jumlah udara yang akan mengisi tabung menentukan berapa banyak darah.
Nah, cara menggunakannya bisa kamu tonton di salah satu video milik kanal YouTube Geeky Medics ini :
Bagaimana? Semoga jelas, ya!
