Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis pedoman untuk menjadikan sekolah bebas dari paparan nikotin dan tembakau dengan tujuan utama melindungi kesehatan anak-anak di seluruh dunia.
Dalam komunike resmi mereka, WHO menekankan perhatian khusus pada industri tembakau yang mengincar generasi muda dengan produk-produk nikotin dan tembakau. Praktik ini telah menyebabkan peningkatan penggunaan rokok elektrik, dan fakta bahwa 9 dari 10 perokok mulai merokok sebelum mencapai usia 18 tahun. Terlebih lagi, produk-produk tersebut menjadi lebih terjangkau bagi generasi muda, yang tergoda oleh penjualan rokok sekali pakai dan rokok elektrik.
"Ketika berada di dalam kelas, bermain di luar, atau menunggu di halte bus sekolah, kita harus bersama-sama berkomitmen untuk melindungi generasi muda dari bahaya perokok pasif serta emisi beracun dari rokok elektrik, dan juga iklan yang mempromosikan produk-produk ini," ungkap Dr. Ruediger Krech, Direktur Promosi Kesehatan WHO, pada Minggu (1/10/2023).
WHO juga telah mengeluarkan panduan baru yang ditujukan kepada sekolah untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari nikotin dan tembakau. Panduan ini menyoroti empat strategi kunci dalam menjadikan lingkungan bebas nikotin dan tembakau bagi generasi muda, yaitu:
- Melarang produk-produk nikotin dan tembakau di lingkungan sekolah.
- Menyekat penjualan produk-produk nikotin dan tembakau yang berada di sekitar sekolah.
- Menghentikan segala bentuk iklan, baik langsung maupun tidak langsung, serta promosi produk-produk nikotin dan tembakau di dekat sekolah.
- Menolak segala bentuk sponsorship atau keterlibatan dengan industri tembakau dan nikotin.
Sejumlah negara yang menjadi sorotan dalam publikasi ini adalah negara-negara yang telah berhasil menerapkan kebijakan-kata yang mendukung keberadaan sekolah bebas dari tembakau dan nikotin. Di antara negara-negara tersebut termasuk India, Irlandia, Kyrgyzstan, Maroko, Qatar, Suriah, Arab Saudi, dan Ukraina.
Panduan baru yang dikeluarkan WHO ini diharapkan dapat membantu menciptakan sekolah-sekolah yang bebas dari nikotin dan tembakau. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan dan keamanan anak-anak, mencegah generasi muda untuk mulai merokok, meningkatkan produktivitas pelajar, serta melindungi mereka dari bahaya bahan kimia beracun yang terkandung dalam asap rokok. Selain itu, langkah ini juga akan berkontribusi dalam mengurangi masalah sampah rokok dan menghemat biaya pembersihan.
WHO sangat mendorong semua negara untuk mengadopsi kebijakan yang menjadikan seluruh ruang publik dalam gedung benar-benar bebas dari asap rokok, yang sejalan dengan Pasal 8 Konvensi Kerangka Kerja WHO tentang Pengendalian Tembakau, guna melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.