Sebelumnya, kita sudah mengulik tentang cara mudah membaca hasil Electrocardiogram (EKG) serte mencari tahu hubungan elektrolit dengan hasil EKG. Nah, sekarang kita membahas cara menginterpretasi EKG dalam beberapa kondisi medis.
Namun, sebelum itu, kita belajar dasar-dasarnya dulu. EKG standar punya 12 lead. Masing-masing ada enam "limb lead" dan enam "precordial lead."
Limb lead : Lead I, II, III, aVL, aVR dan aVF. (Huruf "a" di sini adalah singkatan dari "augmented", kombinasi dari lead I, II dan III.)
Precordial lead : V1, V2, V3, V4, V5 dan V6.
Interpretasi Normal EKG
Sekarang kita bicara tentang bagian dari "garis" yang tertera di kertas hasil EKG.
- Gelombang : Defleksi positif atau negatif dari garis dasar menunjukan peristiwa listrik tertentu. Ada P, Q, R, S, T dan U. Seperti susunan alfabet gitu, deh.
- Interval : Waktu antara dua peristiwa EKG yang spesifik. Interval yang diukur dalam EKG adalah PR, QRS (durasi QRS), QT dan RR.
- Segmen : Panjang antara dua titik spesifik pada EKG yang berada pada amplitudo garis dasar (tidak negatif atau positif). Segmen pada EKG adalah PR, ST dan TP.
- Kompleks : Kombinasi beberapa gelombang yang dikelompokan bersama. Satu-satunya kompleks pada EKG adalah QRS.
- Poin : Disebut Poin J atau titik J, adalah titik di mana QRS Kompleks berakhir dan ST segmen dimulai.
Bagian utama dari EKG mengandung gelombang P, QRS Kompleks dan gelombang T.
1. Gelombang P (P Wave)
Ini adalah depolarisasi atrium. Terbentuk saat sinus node (sinoatrial node – SA Node) memberi stimulus. Ciri-ciri lainnya adalah :
- Harus tegak lurus di lead II jika stimulus berasal dari SA node. Gelombang EKG di situasi ini disebut irama sinus normal (sinus rhythm) atau NSR (Normal Sinus Rhythm).
- Selama depolarisasi atrium bisa menyebar melalui atioventrikular (AV node) ke ventrikel, setiap gelombang P wajib diikuti QRS kompleks.
- Pembesaran atrium dapat memperlebar gelombang P atau meningkatkan amplitudonya. Ritme atrium ektopik dapat mengubah morfologi normal gelombang P.
- Ada banyak irama jantung di mana gelombang P tidak bisa teridentifikasi, termasuk ketika fibrilasi atrium dan terkadang dalam irama junctional.
- Kadang-kadang gelombang P berada di ujung QRS kompleks. Ini memicu skenario "short RP" yang biasa dialami dalam kondisi AVRT (Atrioventricular Reentrant Tachycardia).
2. QRS Complex
Ini adalah depolarisasi ventrikel, dan terdiri dari tiba gelombang yakni Q, R dan S. Tapi, ternyata tidak semua lead di EKG mengandung tiga gelombang tersebut. Ciri-cirinya adalah :
- Intervalnya antara 0,08 dan 0,10 detik sampai 80 dan 100 milidetik.
- Durasi yang lebih besar dari 0,12 detik berarti tak normal. Oh iya, durasinya bakal memanjang jika aktivitas listrik butuh waktu lama untuk "berjalan" ke seluruh miokardium ventrikel.
- Sistem konduksi normal dalam ventrikel disebut sistem His-Purkinje, terdiri dari sel-sel penghantar listrik yang cukup cepat. Ini untuk menghasilkan durasi QRS yang normal.
- Jika listrik tak lewat sistem His-Purkinje tapi ke miosit, waktu perjalanannya lebih lama dan situasi serupa terjadi pada durasi QRS (ikut memanjang).
- Durasi QRS yang memanjang terjadi di ventrikular aritmia, yakni ventrikular takikardia dan NVICD (Non-Specific Intraventricular Conduction Delay).
3. Gelombang T (T Wave)
Nah, ini muncul setelah QRS kompleks dan menunjukkan repolarisasi ventrikel. Ciri-ciri lainnya yakni :
- Harus tegak lurus pada sebagian besar lead (kecuali lead aVR dan V1) dan harus bersifat asimetris.
- Bagian keduanya harus menurun dengan curam kalau dibanding kemitingan pada bagian pertama.
- Kalau T Wave-nya simetris? Berarti ada potensi iskemia.
Menghitung Heart Rate
Caranya ternyata mudah, kok.
- Jika 2 gelombang R berturut-turut dipisahkan oleh hanya 1 kotak besar, kecepatannya adalah 300 bpm (beat per minute, denyut per menit).
- Jika 2 gelombang R berturut-turut dipisahkan oleh 2 blok besar, laju ventrikel adalah 150 bpm.
- Jika 2 gelombang R berturut-turut dipisahkan oleh 8 kotak besar, kecepatannya adalah 37 bpm.
Seperti ini contohnya :
(Sumber : SpringerLink)
Oh iya, BPM-nya juga bisa didapat dengan cara menghitung jumlah QRS kompleks lalu kalikan dengan 6. Asalnya? Karena ECG 12-Lead memiliki standar 10 detik, sedangkan 10 kali 6 adalah 60, yang tak lain adalah lama detik dalam satu menit. Tapi, ini dipakai jika ternyata QRS Kompleks-nya tidak teratur.
Standar Interpretasi EKG
Hal terpenting yang harus diketahui saat pembacaannya adalah kecepatan perekaman standarnya adalah 22 milimeter per detik. Atau dijelaskan secara gamblang dalam grafik ini.
(Sumber : LITFL.com)
Ada juga komponen-komponen lain yang harus diperhatikan :
a. Ritme: Lihat Lead II panjang
Reguler dan ireguler, lihat interval P-P atau R-R, bila sama berarti reguler. Gunakan kertas kosong untuk menandai interval P-P atau R-R.
Regular : interval konsisten.
Regularly irreguler: terdapat pola iregular yang berulang.
Irregular: tidak ada pola sama sekali.
b. Laju : Lihat Lead II panjang. Ada 3 cara yang digunakan yakni :
- 300 dibagi jumlah kotak besar R-R.
- 1.500 dibagi jumlah kotak kecil antara R-R.
- Hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik (1 detik ada 5 kotak besar), kemudian dikali 10 (metode ini untuk sinus aritmia saja). Atau jika memungkinkan hitung R-R dalam 60 detik.
- Rate normal 60–100 denyut per menit
- Bradikardia itu <60 denyut per menit takikardia itu >100 denyut per menit
c. Morfologi Gelombang P
Lihat Lead II panjang, gelombang P selalu positif (menghadap atas).
- Normal /\
- Berlekuk /\/\ = dilatasi atrium kiri
- Runcing tinggi /\ = dilatasi atrium kanan
- Inversi \/ = dilatasi atrium kiri
- Jika tidak ada gelombang P, artinya irama junctional atau ventrikular
d. Interval PR
Lihat Lead II. Normal : 0,12–0,20 detik (3-5 kotak kecil) dan berlangsung terus menerus.
e. Kompleks QRS
- Lihat Lead I, aVF serta Lead II.
- Axis : Lihat Lead I dan lead aVF, tentukan resultan "arah gaya"-nya. Statusnya normal jika -300 sampai +1100. Tapi kalau sudah Lead I dan aVF positif sudah pasti normo axis.
- Durasi : Lihat Lead II.
- Kurang dari 0,10 detik (kecuali kalau ada gangguan konduksi intraventrikel).
f. Interval QT
- Jarak dari awal QRS ke akhir gelombang T.
- Jika ada maka liat aja dari bacaan analisis EKG, normalnya 0.3-0.44 detik, atau kurang dari setengah interval R-R. QTc interval yaitu QT/akar dari R-R interval.
(Sumber : AMBOSS)
Interpretasi EKG dalam Beberapa Kondisi Medis
1. Infark Miokard
Lihat segmen ST, gelombang Q, serta gelombang T. Pada Segmen ST : lihat lead yang berdekatan. Elevasi akan bermakna jika :
- Elevasi ≥ 1 kotak kecil pada sadapan ekstremitas;
- Elevasi ≥ 2 kotak kecil pada sadapan precordial di dua atau lebih sadapan yang menghadap daerah anatomi jantung yang sama.
Lokasi Infark, ada beberapa yaitu:
Anterior = V3, V4
Anteroseptal = V1, V2, V3, V4
Anterior ekstensif = I, aVL, V2-V6
Anterolateral = I, aVL, V3, V4, V5, V6
Inferior = II, III, aVF
Lateral = I, aVL, V5, V6
Septum = V1, V2
Posterior = V7, V8, V9
Ventrikel Kanan = V3R, V4R
- Gelombang Q patologis berarti ada infark yang lama dan berdurasi 0,04 detik. Di dalamnya minimal 1/3 tinggi gelombang R dalam QRS Kompleks yang sama.
- Gelombang T normalnya <5 mm pada lead ekstremitas atau <10 mm pada lead prekordial. Curigai adanya infark akut bila ada tall-T (infark fase hiperakut) atau T wave inverted (infark fase akut lanjutan).
2. Pembesaran Atrium
Bagian Kiri :
- Durasi P wave > 11 detik, berlekuk/notched di lead I, II, serta aVL (P mitral).
- P wave bifasik di lead V1 dengan inversi lebih dominan.
Bagian Kanan :
- Tingginya > 2.5 mm di lead II, III, serta aVF (P pulmonal)
- P wave bifasik di lead V1 dan dominan defleksi positif.
3. Hipertrofi Ventrikel
- Ventrikel Kiri : Tinggi gelombang R di aVL ≥ 11 mm, atau tinggi gelombang R di V5 atau V6 > 27 mm, atau dalamnya gelombang S di V1 + tinggi gelombang R di V5 atau V6 > 35 mm.
- Ventrikel Kanan: Deviasi aksis ke kanan, gelombang R tinggi disertai depresi segment ST dan T terbalik di lead II, III, aVF, atau gelombang R tinggi di lead V1, rasio R/S > 1 atau durasi R > 0.03 detik.
4. Blok Berkas Cabang
- Right Bundle Branch Block (RBBB) : Pola rSR’ di lead aVR dan V1 = kuping kelinci, gelombang S lebar (durasi ≥ 0.04 detik) dan tumpul (slurred) di lead I, aVL, V5, dan V6, durasi kompleks QRS > 0.12 detik (blok komplit) atau antara 0.10–0.12 detik (blok tidak komplit).
- Left Bundle Branch Block (LBBB): Kompleks QRS lebar dan bertakik (berbentuk huruf M) di lead I, aVL, V5, dan V6, tidak dijumpai gelombang Q di lead I, V5, dan V6, kadang disertai depresi segmen ST dan gelombang T inversi pada sadapan I, aVL, V5, dan V6, durasi kompleks QRS > 0.12 detik (blok komplit) atau antara 0.10–0.12 detik (blok tidak komplit).
5. Sindrom Long/Short QT
- Long QT : Interval Qtc (corrected QT) >0.44 dianggap abnormal.
- Short QT : Interval Qtc (corrected QT) ≤ 0.30 dianggap abnormal.
6. Ventricular Extra Systole (VES) atau Premature Ventricular Complex (PVC)
- Uniformis atau multiformis.
- R on T : Gelombang R dari PVC jatuh pada gelombang T denyutan sebelumnya.
- Berpasangan (couplet).
- Bigeminal : 1 PVC di antara 2 QRS Kompleks.
- Trigeminal : 1 PVC di antara 3 QRS Kompleks.
- Quadrigeminal : 1 PVC di antara 4 QRS Kompleks.
7. Blok AV (Lihat pada Interval PR)
Derajat 1 :
Interval PR >0.20 detik, tapi bersifat konstan/tetap.
Derajat 2 :
Tipe 1 : Interval PR semakin lama semakin panjang, sampai suatu saat ada P yang tidak diikuti QRS. Pada tipe ini blok terjadi di nodus AV.
Tipe 2 : Interval PR konstan tapi tidak diikuti QRS. Pada tipe ini blok terjadi pada berkas cabang.
Derajat 3 :
interval P-P konstan, tapi QRS jalan sendiri. Pada tipe ini tidak ada hantaran sama sekali dari atrium ke ventrikel.
Nah, itu tadi beberapa tips mudah untuk menginterpretasi EKG. Semoga bermanfaat, ya!
Referensi :
Price, D. (n.d.). How to read an electrocardiogram (ECG). part One: Basic principles of the ECG. the normal ECG. Welcome to South Sudan Medical Journal. Retrieved February 9, 2023, from http://www.southsudanmedicaljournal.com/archive/may-2010/how-to-read-an-electrocardiogram-ecg.-part-one-basic-principles-of-the-ecg.-the-normal-ecg.html
ECG interpretation: Characteristics of the normal ECG (P-wave, QRS complex, St Segment, T-wave). ECG & ECHO. (2021, June 26). Retrieved February 9, 2023, from https://ecgwaves.com/topic/ecg-normal-p-wave-qrs-complex-st-segment-t-wave-j-point/
Oxford Medical Education. (2016, April 12). ECG (EKG) interpretation. Oxford Medical Education. Retrieved February 9, 2023, from https://oxfordmedicaleducation.com/ecgs/ecg-interpretation/
Jackson, M. (2022, October 12). How to read an ECG: ECG interpretation: EKG. Geeky Medics. Retrieved February 9, 2023, from https://geekymedics.com/how-to-read-an-ecg/
Sattar, Y., & Chhabra, L. (n.d.). Electrocardiogram - statpearls - NCBI bookshelf. Retrieved February 9, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549803/
Begg, G., Willan, K., Tyndall, K., Pepper, C., & Tayebjee, M. (2016). Electrocardiogram interpretation and arrhythmia management: a primary and secondary care survey. The British journal of general practice : the journal of the Royal College of General Practitioners, 66(646), e291–e296.
Amini, K., Mirzaei, A., Hosseini, M., Zandian, H., Azizpour, I., & Haghi, Y. (2022). Assessment of electrocardiogram interpretation competency among healthcare professionals and students of Ardabil University of Medical Sciences: A Multidisciplinary Study. BMC Medical Education, 22(1).
Tso, C., Currie, G. M., Gilmore, D., & Kiat, H. (2015). Electrocardiography: A Technologist’s Guide to Interpretation. Journal of Nuclear Medicine Technology, 43(4), 247–252.