Bersamaan dengan kepulangan para jamaah ibdah haji Indoensia dari Tanah Suci, turut pula para tenaga kesehatan yang menjadi Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH). Bertugas selama 45 hari, mereka pulang dengan membawa segudang cerita.
Salah satunya adalah Maulia Dewi, salah satu petugas rawat inap KKHI Madinah tahun 2023. Ia mengungkapkan bahwa menjadi PPIH bidang kesehatan dan merawat jemaah haji adalah pencapaian tertinggi dalam kariernya sebagai perawat. Saat melayani tamu Allah di Arab Saudi, kekuatan mental, kompetensi, dan semangat juangnya diuji.
"Saya telah menjadi perawat selama 18 tahun, dan merawat tamu-tamu Allah SWT di Arab Saudi adalah pencapaian tertinggi dalam karier saya," ucapnya seperti dilansir oleh situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Sabtu pekan lalu (29/7/2023).
Mia mendapatkan kesempatan menjadi PPIH bidang kesehatan di KKHI Madinah tahun ini setelah melalui beberapa tahap seleksi. Selain bertugas sebagai perawat di RSUP Husein Palembang, ia juga merasakan banyak pengalaman menarik saat bertugas di KKHI Madinah.
Salah satu hal menarik adalah bertemu dengan jemaah haji dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk teman-teman lamanya dan bahkan ada yang memiliki hubungan famili, meskipun sebelumnya belum pernah bertemu.
Meskipun ada kendala bahasa dengan jemaah haji berasal dari seluruh penjuru Indonesia, kehadiran rekan petugas kesehatan dari berbagai daerah membantu dalam mengatasi masalah komunikasi.
Selama bertugas selama kurang lebih 3 bulan di Arab Saudi, Mia mengaku bahwa komunikasi dengan keluarga di Tanah Air tetap lancar berkat kemajuan teknologi. Mia kerap melakukan panggilan video bersama keluarga di Indonesia saat waktu senggang dari pekerjaan.
Ada pula Joko, seorang Teknisi Elektromedis Ahli Muda dari RSJ Sambang Lihum Provinsi Kalsel yang terpilih menjadi PPIH Bidang Kesehatan Arab Saudi Tahun 2023, menyatakan bahwa kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas sebagai PPIH di Arab Saudi adalah semangat pantang menyerah dan siap menjalani tugas 24 jam non-stop.
Joko percaya bahwa kekuatan doa dan ridha Allah SWT adalah energi terbesarnya dalam memastikan seluruh peralatan kesehatan berjalan lancar demi mendukung pelayanan kesehatan.
Meskipun menghadapi banyak keterbatasan sarana dan alat kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji di Arab Saudi, Joko mengandalkan kekuatan doa dan keyakinan bahwa Allah SWT akan memudahkan jalannya tugas.
Sementara itu, Enjang Nurdiansyah, petugas rekam medis KKHI Madinah, juga menyampaikan bahwa penugasan sebagai PPIH Bidang Kesehatan di Arab Saudi sangat luar biasa. Menyaksikan jemaah haji Lansia yang jumlahnya sangat besar memberikan perasaan syukur karena bisa membantu mereka seperti layaknya orang tua di Tanah Air.
Enjang juga merasa bersyukur bisa bekerja sama dengan rekan sejawat dari berbagai daerah, yang membuat tugas berat menjadi lebih mudah dijalani.
Pengalaman uniknya termasuk saat bertugas di puncak haji di Mina, di mana keahlian dalam pemeliharaan listrik arus kuat menjadi sangat penting. Ia merasa terpanggil untuk membantu perbaikan alat kesehatan agar jemaah haji bisa mendapatkan pelayanan yang maksimal.
Pengalaman berharga yang didapatnya selama bertugas sebagai PPIH Bidang Kesehatan di Arab Saudi akan selalu dikenang, terutama saat bertugas lebih dari 24 jam saat puncak haji di Pos Kesehatan Mina yang selalu ramai dengan kedatangan pasien.