Dalam realitas dunia medis, khususnya di rumah sakit, mencari perawat yang tepat bukanlah perkara yang mudah. Terlepas dari kesulitan yang kerap dirasakan oleh lulusan baru dalam memasuki dunia kerja, sudut pandang yang jarang disoroti adalah perspektif HRD dari rumah sakit itu sendiri.
Mengapa proses rekrutmen perawat begitu rumit? Apa saja yang menjadi pertimbangan utama HRD saat merekrut? Kepada MinHer, para HRD beberapa Rumah Sakit berbicara tentang hal-hal yang mereka soroti selama proses perekrutan.
1. Skill di CV dan Realita Tidak Relevan
Sering kali terjadi ketidaksesuaian antara apa yang dijabarkan dalam CV dengan kenyataan lapangan kerja. Pada CV, kemampuan yang tercantum terkesan mengesankan, namun setelah masuk dalam lingkungan kerja, ternyata tidak sejalan dengan ekspektasi yang diharapkan.
Saran dari HRD adalah pentingnya kejujuran dalam menyajikan kualifikasi yang sesuai dengan kenyataan. Menyampaikan informasi yang tidak akurat dalam CV tidak hanya akan berdampak buruk pada karier individu tetapi juga dapat mengganggu kualitas layanan pada pasien.
2. Kandidat Tidak Punya Cukup Persiapan saat Technical Test
Adakalanya, kandidat yang sebelumnya dianggap memiliki kualifikasi yang memadai ternyata kurang mempersiapkan diri saat menghadapi tes teknis yang diberikan. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat ketegangan atau kurangnya latihan yang memadai sebelumnya.
Saran dari HRD yakni para calon rekrutan harus paham pentingnya persiapan sebelum mengikuti tes, karena seringkali tes teknis ini menjadi salah satu pertimbangan utama dalam proses seleksi.
3. Kandidat dengan Kualifikasi Spesifik Sangat Langka!
Menemukan kandidat dengan kualifikasi yang sangat spesifik dalam industri kesehatan kadang menjadi tantangan besar. Permintaan spesifik untuk tenaga kerja medis selalu ada, tetapi mencari individu yang sesuai dengan persyaratan khusus ini memerlukan waktu yang cukup lama.
Saran dari HRD adalah semakin spesifik skill yang dimiliki, semakin besar peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
4. Susahnya Melepas Perawat Andalan!
Terkadang, HRD merasa kesulitan melepas perawat yang memiliki kualitas yang tepat namun hanya bertahan dalam pekerjaan dalam kurun waktu yang singkat. Idealnya, hubungan kerja yang baik diharapkan bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Saran dari HRD adalah meminta calon rekrutan untuk paham pentingnya mengetahui dan merencanakan arah karier sejak awal. Bakat yang luar biasa akan sia-sia jika tidak dikelola dengan baik dan terorganisir.
5. Etika, Etika dan Etika!
Memberikan pelayanan terbaik kepada pasien adalah prioritas utama dalam rumah sakit. Dalam proses wawancara, HRD selalu menilai etika sebagai salah satu aspek kunci. Lalu apa yang disarankan HRD? Selain keterampilan teknis, keterampilan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, dan etika profesional merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung karier di bidang perawatan kesehatan.
Dari perspektif HRD Rumah Sakit, mencari perawat yang tepat adalah suatu tantangan yang membutuhkan kualifikasi yang akurat dan kesesuaian antara kualifikasi yang dimiliki dengan kebutuhan lapangan. Serta, tidak hanya berkutat pada keterampilan teknis, melainkan juga menghargai etika dan nilai-nilai profesionalisme yang diperlukan dalam lingkungan kerja yang penuh tanggung jawab ini.